KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Polres Magelang memusnahkan ribuan botol minuman keras dari berbagai jenis di halaman belakang Mapolres, hari ini Selasa 12 April 2022. Disaksikan pejabat dari Pemkab, Kodim, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, serta jajaran ulama.
Kapolres AKBP Muchammad Sajarod Zakun ketika diwawancarai di sela acara itu mengatakan, itu merupakan pemusnahan barang bukti dari hasil kegiatan yang ditingkatkan. Di mana sasaran utamanya adalah peredaran minuman keras yang dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak buruk dan menimbulkan gangguan Kamtibmas. Sebab minuman keras berpotensi dapat meningkatkan tindak pidana kriminalitas.
Seperti terjadi beberapa waktu sebelumnya, ada tersangka kejahatan melakukan perbuatannya berawal dari minum minuman keras.
Maka, sejak beberapa waktu lalu telah dilaksanakan operasi dan berhasil mengamankan cukup banyak minuman keras dari berbagai merek dan warna. Itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kriminalitas dan menghormati pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Jumlah yang dimusnahkan ada sekitar tiga ribu botol,” katanya.
Itu hasil pemeriksaan di sejumlah pedagang yang menjual minuman keras tidak berijin. Selain itu hasil temuan pada saat polisi melakukan patroli, ada warga yang sedang minum minuman keras.Dilihat dari jenisnya ada sebagian yang berupa oplosan dan sebagian besar dalam botol. Ditegaskan, selama bulan Puasa ini akan dilakukan operasi setiap hari.
Hal lain, terkait mulai maraknya perang sarung, menurut Kapolres, pihaknya sudah melakukan antisipasi. Pengamatan dia, di beberapa sosial media sudah ramai dan menjadi tradisi baru bagi anak muda, menjelang sahur melakukan perang sarung
Dari Polres Magelang meningkatkan patroli malam. Utamanya di beberapa lokasi yang disinyalir sering terjadi perang sarung yang dilakukan anak muda. Seperti di wilayah Kecamatan Borobudur, Mungkid dan sekitar Salaman.
Meski menggunakan sarung, kalau terjadi di tengah jalan akan membahayakan bagi pengendara kendaraan bermotor. Bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Sejauh ini belum ada sarung yang diisi batu. Yakni hanya sarung yang diikat ujungnya.
Sementara itu terjadinya perang petasan, menurut Kapolres, juga akan ditindak. Sebab membunyikan petasan sangat berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Karena dapat menimbulkan korban jiwa termasuk menimbulkan kerugian material berupa rumah terbakar. Belum lama ini berhasil mengungkap adanya jual beli bubuk obat petasan. Beberapa kilogram sudah diamankan polisi. “Polisi mencegah sedini mungkin pembuatan petasan,” tegasnya.
Pada bagian lain, untuk pelaksanaan vaksin tetap dilaksanakan setiap hari. Kapolda mencanangkan inovasi baru, pelaksanaan vaksin dilakukan setelah shalat Tarawih. Itu juga akan dilaksanakan di beberapa tempat yang akan segera ditentukan.
Sementara vaksin di klinik Polres tetap dilaksanakan setiap hari. “Setiap hari kami menerima masyarakat yang hendak vaksin.
Stok vaksinnya masih banyak. Kemarin baru datang Moderna dan Pfiser sekitar lima ribu,” tuturnya.
Sekda Adi Waryanto
menyambut baik upaya Polres Magelang dalam menegakkan Kamtibmas. “Ini upaya Polres dalam menjaga kondusifitas daerah dari berbagai bentuk kejahatan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri,” katanya.
Dengan demikian aktivitas masyarakat tidak terganggu. Itu merupakan bentuk sinergitas Polres, Pemkab dan semua elemen masyarakat.
Terkait maraknya perang sarung, dia ingin dilakukan edukasi. Tidak hanya perang sarung, tetapi semua aktivitas yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain perlu dilarang.
“Imbauan kami agar semua aktivitas negatif, tidak hanya perang sarung, mercon atau kegiatan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain agar dihindari,” harapnya.
Eko Priyono