Ilustrasi wudhu. Foto: Suara.com/elemen envato

Oleh: Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat. Foto: IG ceramahustadzadihidayat.lc

RAMADAN 1443 Hijriah sudah memasuki hari keenam. Selain umat muslim menjalankan ibadah puasa, jangan sampai ibadah salatnya tertinggal karena tertidur.

Sebelum menunaikan salat, umat muslim wajib untuk membersihkan diri dengan cara berwudhu.

Bagaimana cara berwudhu bagi orang yang tengah berpuasa. Sebenarnya, tidak ada bedanya berwudhu ketika sudah memasuki bulan Ramadan maupun hari-hari biasa di luar Ramadan.

‘Saudaraku, sesungguhnya berwudhu di dalam bulan Ramadan tidak ada bedanya dengan cara berwudhu sebagaimana yang anda tunaikan di luar Ramadan’.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sehingga memerlukan kehati-hatian dalam berwudhu agar puasa tidak menjadi batal.

Ada beberapa sunah yang boleh ditinggalkan saat anda berwudhu, agar puasa tidak menjadi batal. Diantaranya meninggalkan beberapa sunah-sunah wudhu.

Hanya barangkali dalam catatan tertentu terkait dengan sunah-sunah wudhu yang dipandang berpotensi membatalkan puasa daripada makruh, maka dalam hal demikian anda diminta untuk berhati-hati atau meninggalkan sebagiannya.

Adapun sunah-sunah wudhu yang dapat dihindari atau dilakukan secara hati-hati, yaitu berkumur.

‘Seperti saat berkumur-kumur yang bisa menghasilkan hal atau sampai misalnya menelan air’.

Selain itu, ada istilah istinsyaq atau menghirup air ke dalam lubang hidung yang dapat dihindari. Juga ketika melakukan wudhu saat puasa.

‘Sunah istinsyaq atau menghisap air ke hidung ini bisa anda tinggalkan’. Kedua sunah wudhu tersebut dianjurkan untuk ditinggalkan kala menjalani puasa.

‘Berwudhulah sebagaimana anda berwudhu dan meninggalkan bagian sunah tertentu, seperti meninggalkan istinsyaq dan berhati-hati dalam berkumur’.

Dilansir dari Suara.com, Ustadz Adi Hidayat (pemilik pusat kajian Islam Quantum Akhyar Intitute).