WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ratusan peluru, Selasa (5/4), ditemukan di Lingkungan Brajan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Jenisnya terdiri atas amunisi senjata laras panjang M 16 kaliber 5,56 dan senjata laras pendek jenis FN Skorpion kaliber 7.65.
Peluru tersebut terpendam di dalam tanah di pekarangan rumah milik Wito di Lingkungan Brajan RT 2/RW 5, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto dan Kapolsek Selogiri AKP Agus Syamsudin, melalui Humas Polres menyatakan, ratusan peluru tersebut ditemukan secara tak sengaja oleh dua pemancing ikan. Yakni Dendi dan Galuh, warga Brajan RT 2/RW 5 Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Kepada petugas, dua pemancing ikan ini, menyatakan, saat pulang dari mengail di sungai, berjalan melintas di pekarangan Wito. Secara tidak sengaja, kaki Deni merasa menginjak sesuatu yang ujungnya runcing atau lancip. Setelah diteliti dengan cara menyingkirkan tanah yang menimbuninya, ternyata amunisi peluru.
Temuan ini kemudian dilaporkan ke Polsek Selogiri Selasa pagi (5/4). Setelah sebelumnya lebih dulu diberitahukan ke Agus Supriyanto selaku Ketua RT 2/ RW5 dan kepada Ketua RW 5 Sugino, serta dilakukan pengecekan bersama Kepala Kelurahan Kaliancar Siswanto.
Menyikapi laporan tersebut, personel Polsek Selogiri segera diturunkan ke lokasi penemuan, untuk melakukan penggalian memakai alat linggis besi, dan kemudian mengamankan temuan itu ke Mapolsek.
Kasubsi Penmas Humas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menambahkan, peluru yang ditemukan berjumlah sebanyak 496 biji. Terdiri atas 375 biji peluru dengan kaliber 5.56 jenis senjata laras panjang M-16, dan sebanyak 121 biji lainnya merupakan peluru jenis FN Skorpion kaliber 7.65.
Saat ditemukan, peluru-peluru itu terpendam dalam tanah. Ada sebagian yang karena terkikis erosi, kemudian ujung proyektilnya mencuat ke permukaan dan terinjak oleh pemancing. Ratusan biji peluru temuan tersebut masih dalam kondisi sebagai amunisi aktif. Petugas masih menyelidiki tentang keberadaan temuan peluru tersebut.
Bambang Pur