Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau pasar Ta'jil Taman Bumi Wangi. Foto: Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Ramadan tahun ini aktivitas berbagai sektor khususnya sektor ekonomi mulai tampak bangkit meski di tengah pandemi yang masih terjadi. Pasalnya kelonggaran aktivitas masyarakat telah diberikan pemerintah dibanding tahun sebelumnya.

Pasar ta’jil yang diselenggarakan Pemdes Jekulo di Taman Bumi Wangi menjadi contoh riil bagaimana aktivitas ekonomi bergulir di sana. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Kudus H.M. Hartopo ketika menghadiri pembukaan Pasar Ta’jil Bumi Wangi, Minggu (3/4) sore.

“Sangat luar biasa, sangat apresiasi atas inisiasi dari camat dan kades di Kecamatan Jekulo ini. Ini upaya bangkit secara perekonomian di tengah pandemi, salah satu perluasan ekonomi ya seperti ini contohnya,” ucapnya.

Bupati Hartopo meminta peran serta seluruh elemen maupun lembaga kemasyarakatan agar bisa ikut andil dalam berinovasi terkait pemberdayaan ekonomi.

“Harus diberdayakan, dengan harapan lembaga yang ada di desa atau kecamatan bisa ikut andil dalam berinovasi terkait pemberdayaan ekonomi yang sempat melesu selama 2 tahun lebih,” pesannya.

Pihaknya menyebut bahwa ini merupakan kesempatan baik dalam memberdayakan kebangkitan ekonomi masyarakat meski pandemi masih terjadi.

Bupati Kudus HM Hartopo berharap pasar Ta’jil Taman Bumi Wangi bisa membangkitkan perekonomian masyarakat usai pandemi. foto: Suarabaru.id

“Ini kesempatan baik buat kita semua dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat karena ada kelonggaran dari pemerintah. Semoga program dari bumdes menuju desa mandiri dapat terwujud dengan adanya inovasi seperti ini,” harapnya.

Ditanya soal perluasan ekonomi, Hartopo mengatakan bahwa pemerintah akan mendampingi dan mendukung terkait pemberdayaan ekonomi melalui perijinan yang disederhanakan.

“Tentang perluasan ekonomi, kemarin kita sampaikan pada camat dan kades bahwa pemerintah akan mendampingi dan mendukung terkait pemberdayaan ekonomi melalui perijinan yang disederhanakan. Saya harap dengan demikian kita bisa bangga mengonsumsi produk dalam negeri untuk mendorong kebangkitan UMKM kita,” ujarnya.

Sebelum pamit meninggalkan lokasi, tak lupa orang nomor satu di Kudus itu pun memborong beberapa produk asli buatan lokal Kudus.

“Semoga dengan diselenggarakannya pasar ta’jil ini dapat membangkitkan kembali geliat ekonomi masyarakat. Mari bangga konsumsi produk lokal,” pungkasnya.

Sementara itu, Kades Jekulo Anif Zjuhri mengatakan ada sekitar enam puluh lapak yang disediakan panitia untuk diisi bermacam produk lokal masyarakat setempat.

“Kami sediakan 60 lapak dan itu semua telah terisi penuh. Antusias warga kami sangat tinggi dalam berdagang menjajakan produknya,” katanya.

Anif menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemdes Jekulo sebagai bentuk dukungan untuk menggeliatkan ekonomi yang telah lama tertidur.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadikan kebangkitan ekonomi masyarakat yang telah lama lesu. Kegiatan ini dimotori oleh karang taruna dan bumdes tanpa menggunakan dana APBDes,” imbuhnya.

Di sisi lain, Etik, pedagang asal Desa Bulungcangkring mengaku senang atas event yang diselenggarakan ini. Pasalnya barang dagangannya berupa keripik buah langsung habis diborong Bupati Kudus.

“Alhamdulillah sangat senang sekaligus bangga karena keripik buah kami dilarisi Pak Bupati. Harapan kami semoga produk kami dapat diterima masyarakat sehingga dapat menjadi ikonik di wilayah kami,” tutupnya.

Tm-Ad