SEMARANG (SUARABARU.ID) Karena merasa tidak kuat merasakan sakit yang dideritanya, seorang lelaki di Kp Yusuf, Karangturi, Semarang Timur nekat gantung diri di pintu kamar mandi rumahnya Sabtu Sore kisaran jam 15.30 WIB (19/3/2022).
Menurut Abdul Sodik (44), tetangga korban, F Arianto WSP (42), ditemukan pertama kali oleh istrinya Marin (43), sudah meninggal dunia sudah meninggal dunia dengan menggantung diri dengan cara menjerat lehernya dengan tali di pintu masuk kamar mandi rumahnya.
“Tadi itu Saya duduk-duduk di samping rumah, lalu mendengar istri dan ibu korban minta tolong dan menangis histeris. Lalu saya lari datangi rumahnya. Saat masuk rumah korban, sudah melihat korban tergantung di pintu masuk kamar mandi rumahnya,” jelasnya saat dimintai keterangan di lokasi kejadian.
Setelah melihat kejadian tersebut, lalu Abdul Sodik bergegas menghubungi tetangga-tetangganya, untuk kemudian segera melapor ke kantor polisi terdekat.
Sedang istri korban saat dimintai keterangan menyatakan, bahwa suaminya memang sudah lama menderita sakit nyeri di tulang ekornya atau biasa disebut saraf kejepit, yang tidak kunjung sembuh sejak 4 tahun lalu dan malam sebelum kejadian mengeluh jika tidak kuat dengan sakit yang dideritanya.
“Suami saya mengalami sakit saraf kejepit di tulang ekornya sejak tahun 2018 lalu. Malam sebelumnya juga mengeluh nek tidak kuat dengan sakit yang dideritanya. Terus saat itu juga sudah pula diperiksakan ke rumah sakit,” kata istrinya.
Kapolsek Semarang Timur Polrestabes Semarang IPTU Iwan Kurniawan saat dikonfirmasi SUARABARU.ID membenarkan kejadian tersebut.
“Memang benar mas, ada yang gantung diri di Kp Yusuf, Kelurahan Karangturi. Informasi yang kami terima, karena merasa tidak kuat dengan penyakit yang dideritanya,” jawabnya Sabtu, (19/3/2022).
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh di lokasi kejadian oleh petugas, lanjut IPTU Iwan, memang korban meninggal karena menggantungkan diri, dengan tali terikat di leher di pintu masuk kamar mandi dan tidak ada tanda kekerasan di tubuhnya.
Dan dengan kejadian tersebut, keluarga korban sudah menerimanya dan saat ini menunggu pemuka agamanya, untuk dilakukan upacara prosesi ritual keagamaan yang dianutnya.
“Keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut. Mungkin akan dimakamkan besok. Saat ini masih menunggu pemuka agamanya,” pungkas Kapolsek Semarang Timur.
Absa