Mesastilla
Menteri Pariwisata Perekonomian Kreatif, Sandiaga Uno saat berlari di atas rel kereta api di Stasiun Bedono, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Semarang pada ajang Mesastila Rails to Trails 16 K 2022. Foto: Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID): Menteri Pariwisata Perekonomian Kreatif, Sandiaga Uno ikut lomba yang mengambil start dari Stasiun Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang dan finish di di  bangunan Stasiun Mayong- Losari yang dijadikan sebagai front office  Mesastilla  Resort di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Minggu ( 13/3/2022).

Selain  Sandiaga Uno, juga ada Wali Kota Bogor selaku Ketua Asosiasi Lari Trails Indonesia (ALTI), Bimo Arya Sugiarto serta ratusan pelari dari berbagai kota di Indonesia dan lima negara lainnya.

Saat lari  sejauh 16 kilometer dari Ambarawa hingga Mesastila Resort & Spa yang ada di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, ia mengaku agak “kagok” terutama saat melewati beberapa rel jembatan  kereta api tersebut, meskipun dirinya telah mengikuti berulang kali lomba lari  itu sejak tahun 2012 silam.

“Apa mungkin tadi agak basah ( jalannya,red) terutama jembatan yang harus dilalui,  tapi sangat menantang,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan lari tersebut telah sesuai dengan instruksi dari Gubernur Jateng yakni kapasitas maksimal di masa pandemi ini hanya 50 persennya.

“Sebelum pandemi covid-19, para peserta lari  Mesastila Rails to Trails 16 K mencapai lebih dari 500 orang dan tahun ini dibatasi 50 persennya, yakni sebanyak 250 pelari,” katanya.

Ia mengatakan, dengan digelarnya kembali Mesastilla Rails to Trails 16 K tersebut bisa menumbuhkan kembali kegiatan-kegiatan yang selama pandemic covid-19 ditiadakan sementara.

Sandiaga berharap, pada pelaksanaan Mesastilla Rails to Trails 16 K  mendatang, kereta api uap yang melayani rute wisata Ambarawa- Bedono juga dijalankan. Sehingga, para pelari bisa merasakan sensasi lainnya, yakni  berlari seperti mengejar kereta api.

“Dulu di tahun 2012 silam, saat pertama kali saya ikut. Kereta api uap dijalankan di depan peserta.  Dan, di kilometer 4 para pelari berlari di belakangnya dan itu yang menjadi sensasi tersendiri, yakni berlari seperti mengejar kereta,” ujarnya

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang baru pertama kali mengikuti ajang tersebut, mengaku  jalur yang dilalui para peserta cukup menantang dan memerlukan konsentrasi khusus, terutama saat melintas di jalur rel kereta api.

“ Jalurnya cukup menantang, utamanya saat mulai di kilometer ke -10 yang jalannya menanjak dan diperlukan konsentrasi khusus dan perlu adanya keseimbangan tubuh,” kata Bima Arya yang juga selaku Ketua Asosiasi Lari Trails Indonesia (ALTI).

Race Director Mesastila Rails to Trails 16 K, Agus Budi Santoso mengatakan, Mesastila Rails to Trails 16 K 2002  diikuti 250 pelari. Ke -250 pelari tersebut terdiri atas 240 pelari dari berbagai kota di Indonesia dan 10 pelari lainnya dari lima negara asing. Yakni, dari Austria, Australia, Perancis, India dan Denmark.

Agus mengatakan, medan yang dilalui para pelari sangat beragam mulai dari rel kereta api  Ambarawa –Bedono sejauh 11 kilometer. Kemudian, yang 5 kilometer lainnya melalui lahan persawahan, perkebunan kopi dan  perkampungan pendudu.

Menurutnya, ajang Mesastila Rails  to Trails   yang merupakan cikal bakal  Mesastila Peaks Challenge tersebut, juga pernah dilaksanakan sejak 2011 hingga 2015 silam.

Ia menambahkan,  dari 16 kilometer jarak yang ditempuh oleh para pelari harus melewati tantangan berlari di atas rel kereta api yang masih aktif digunakan dan sekitar 4 kilometer medannya menanjak. Yakni, mulai dari  Jambu hingga Stasiun Bedono.

“Ini merupakan lomba lari yang unik. Karena melintas di atas rel kereta api yang aktif dan rel yang dibangun tahun 1873 tersebut ada sebagian rel bergerigi yang ada tiga di dunia. Yakni, di Ambaraw, India dan Swiss,” katanya yang juga menjabat  Fitness &Special
Aktivitas Manager Mesastila Resort and Spa.

Adapun yang meraih juara pertama untuk kategori Open Male yakni,  Wartono, juara kedua Adi Saputro dan ketiga Hadi Firmansyah.

Di kategori Master Male, juara pertama diraih Bambang Arwanto, kemudian  Budi Irawan di urutan kedua dan ketiga Hadi Mustofa.

Sementara itu, di kategori Master female, pelari  Siti Muawanah naik podium pertama, disusul 2. Musriyatun dan Silvya. Dan, untuk  kategori Open Female, juara pertama diraih  Tria S Ningsih, kedua Yuni Noor Hayati dan  Latifah Anis Anggadewi  di posisi ketiga. Yon