Musibah tanah longsor yang menutup jalan di wilayah Mojotengah Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022) sore lalu, menyebabkan longsor di 8 (delapan) lokasi.

Meski tidak ada korban jiwa, longsor menutup jalan, merusak rumah, dan mengancam bangunan sekolah dengan kerugian total lebih dari Rp 100 juta.

”Hujan dengan intensitas tinggi selama lebih kurang tiga jam mengakibatkan tebing longsor setinggi 6 meter dan lebar 3 meter dan menutup bahu Jalan Kalibeber, Deroduwur,” kata Kepala BPBD Wonosobo Bambang Tri, Kamis (10/3/2022).

Selain di Kalibeber, lanjut Bambang, longsor juga terjadi di Dusun Mojotengah dan Dusun Wonoyoso, Desa Mojosari; Dusun Serang, Desa Derongisor; Dusun Kemejing, Desa Larangan; dan Dusun Depok, Desa Sukorejo Mojotengah.

Aliran sungai juga menggerus fondasi belakang gedung SDN 3 Surengede Kejajar Wonosobo, Jawa Tengah. Jika hujan deras terjadi lagi dan banjir semakin besar diperkirakan posisi pondasi gedung SD bisa ambruk dan terbawa banjir.

Longsor yang terjadi pukul 18.00 di Dusun Mojotengah itu, menyebabkan fondasi senderan samping rumah milik Mudin terkikis. Apalagi posisi rumah persis berada di atas tebing yang rawan terjadi longsor jika musim hujan tiba.

Gedung SD

Pondasi gedung SDN Surengede Kejajar Wonosobo yang tergerus banjir. Foto : SB/dok

Kemudian ada tebing setinggi empat meter dan panjang 15 meter ambrol menutup bahu jalan penghubung Mojotengah dengan Watumalang. Bahu jalan juga longsor di Desa Derongisor dan Larangan.

Di Desa Larangan, longsoran bahu jalan juga menimpa tembok samping rumah milik Edi Pramono. Material tanah longsor yang menutup jalan membuat arus lalu lintas sementara macet. Jalan bisa dilalui lagi setelah material longsoran berhasil disingkirkan.

“Longsor di Desa Sukorejo menimpa rumah Saifudin dan merusak sisi dapur dan kamar mandi. Korban jiwa nihil, tapi ada tiga rumah yang rusak. Kerugian material sekitar Rp 37 juta,” papar Bambang.

Adapun longsor di Dusun Surengede dan Krakal, Kecamatan Kejajar menyebabkan tebing setinggi 12 meter dan panjang 5 meter mengenai rumah warga setempat. Air hujan yang masuk ke dalam tanah menyebabkan tanah gembur dan longsor.

Sementara itu, banjir di Dusun Krakal Surengede menyebabkan fondasi sisi belakang SDN 3 Surengede sepanjang 10 meter dan tinggi 2 meter ambrol tergerus aliran sungai dan menimbulkan kerugian Rp 105 juta.

”Siswa masih belajar, tetapi dibuat bergiliran. Namun jika kondisi semakin membahayakan, saya minta siswa untuk sementara untuk diliburkan dulu. Hal itu guna menghindari sesuatu yang yang tak diinginkan,” tutur Bambang.

Muharno Zarka