SEMARANG (SUARABARU.ID)– Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, menggelar Rapat Koordinasi Komunitas Penggerak Literasi, dan Pengukuhan Asosiasi Fasilitator Literasi (Asfil) Jawa Tengah, di Hotel Horison Nindya, Semarang, Sabtu (5/3/2022).
Hadir dalam acara itu, perwakilan berbagai komunitas literasi di Jateng. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jateng, Dr Ganjar Harimansyah mengatakan, perlu dilakukan inventarisasi masalah-masalah komunitas penggerak literasi dan solusinya. Terdapat tiga tantangan klise dalam gerakan literasi.
Tantangan itu yakni, keterbatasan jumlah, akses, dan mutu bahan bacaan yang berkualitas, keterbatasan fasilitas pendukung literasi di ruang publik, serta sinergisme dalam jejaring komunitas penggerak literasi yang masih kurang.
BACA JUGA: Warga Sobo Grobogan Tewas Gantung Diri, Saat Ditemukan Nadi Masih Berdenyut
”Penggerak literasi di Jateng diharapkan dapat bekerja secara sinergis dengan sesama komunitas literasi, serta pihak-pihak yang berkepentingan,” kata Ganjar dalam keterangannya.
Menurut dia, selama ini gerakan literasi di Jateng masih terbatas pada literasi dasar, yakni membaca dan menulis. Padahal saat ini dunia literasi tengah menghadapi tantangan perkembangan teknologi yang begitu cepat.
”Oleh karena itu, peran teknologi dalam perkembangan literasi, khususnya terkait dengan teks multimodal, perlu disosialisasikan. Tantangan dunia digital sudah di depan mata. Sudah saatnya kita menggiatkan literasi digital di Jateng,” jelasnya.
BACA JUGA: Wuih, Meski di Masa Pandemi Bonsai di Pacitan Tetap Eksis
Sementara itu, Achmad Sochib, perwakilan Asfil Jateng menuturkan, selama ini memang pihaknya masih bekerja sendiri-sendiri, dan belum terkoneksi dengan komunitas literasi yang tersebar di Jateng.
”Semoga nantinya ada kesempatan untuk bersinergi dengan pihak-pihak atau instansi terkait,” ujar Sochib.
Sedangkan Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Jateng, Triyono mengungkapkan perlunya komunikasi antara Asosiasi Fasilitator Literasi Jateng dan Forum Taman Baca, terkait dengan program unggulan masing-masing komunitas.
”Dengan begitu, diharapkan nantinya dapat dilakukan kerja sama yang baik antarkomunitas literasi di Jateng,” ungkapnya.
Riyan