SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 36 santri Pondok Pesantren Raudhatul Quran Kauman Kota Semarang, menerima bisyaroh atau hadiah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Puluhan santri yang telah hafal Alquran 30 juz dan sudah diwisuda itu, masing-masing mendapat bisyaroh Rp1 juta yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
Penyerahan bisyaroh dilaksanakan secara simbolis kepada empat santri usai shalat Jumat di Masjid Agung Kauman Kota Semarang, Jumat (25/2/2022). Selain menyerahkan tali asih, dalam kesempatan tersebut wagub juga menyampaikan khotbah shalat Jumat.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, alhamdulillah sejak sekitar akhir tahun 2018 telah melaksanakan program untuk santri dan siapapun di berbagai daerah di Jateng yang telah hafal Alquran 30 juz bil ghoib dan diwisuda, maka Pemerintah Provinsi Jateng memberikan tali asih,” kata wagub di sela penyerahan tali asih kepada para penghafal Al-Qur’an.
Hingga saat ini, lanjut dia, tidak sedikit santri yang tersebar di berbagai ponpes di Jateng telah menerima tali asih. Bahkan program yang telah berjalan kurang lebih 3 tahun ini mendapat dukungan dan apresiasi dari para ulama, masyarakat, serta berbagai lembaga.
“Maka saya meminta kepada para hafidz -hafidzah untuk tidak puas dengan menghafal Al-Qur’an, bacaannya lancar karena yang tidak kalah penting adalah mengamalkan dan memahami kandungan Alquran,” kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin.
Dalam khotbah Jumatnya Wagub juga menjelaskan Alquran sebagian berisi kisah-kisah nabi yang dapat diambil hikmahnya oleh manusia, dan bagi umat Islam dapat menambah keimanannya kepada Allah. Pada kisah-kisah nabi dalam Alquran terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
“Alquran bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sekaligus sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum beriman,” katanya.
Salah satu kisah nabi yang ada dalam Alquran adalah peristiwa Isra Miraj. Yakni rangkaian perjalanan penting Nabi Muhammad dalam waktu satu malam di bulan Rajab dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian dilanjut menuju langit ke tujuh.
Hery Priyono