MAGELANG,(SUARABARU.ID)- Para pedagang tempe dan tahu di Kota Magelang terpaksa menaikkan harga barang jualannya, menyusul kenaikan bahan baku tempe dan tahu yakni kedelai Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerugian yang disebabkan kenaikan bahan baku tempe dan tahu itu.
“ Kami terpaksa harus menaikkan harga jual tempe, karena kedelai sebagai bahan bakunya sudah melambung tinggi harganya,” kata Dariyah ( 50) salah satu pedagang tempe di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Selasa (22/2/2022).
Dariyah mengatakan, para pedagang tempe di Pasar Rejowinangun Kota Magelang tersebut menaikkan harga sebesar Rp 500 per potongnya. Selain itu, ukuran tempe dari produsen mengalami sedikit penyusutan.
Menurutnya, puluhan pedagang tahu dan tempe di Pasar Rejowinangun Kota Magelang tersebut tetap berjualan,dan tidak terpengaruh dengan aksi para pedagang temped an tahu di sejumlah kota yang melakukan aksi mogok berjualan.
“Bagaiamanapun juga meskipun mahal, kita tetap berjualan,” katanya.
Ia menjelaskan, dengan adanya kenaikan harga tempe tersebut menyebabkan pembeli berkurang dari sebelum adanya kenaikan harga tersebut. Meskipun demikian, tetap ada pembeli tempe baik dikonsumsi sendiri maupun yang dijual kembali dijadikan cemilan gorengan.
Dariyah menambahkan, adanya kenaikan harga tersebut juga menyebabkan sejumlah calon pembeli yang mengurungkan niatnya untuk membeli.
“Biasanya yang tidak jadi membeli tersebut tidak biasa membeli dan hanya nganyang ( menawar) dank arena harganya tidak cocok kemudian membatalkan diri,” ujarnya.
Sementara itu, berbeda dengan harga jual tempe yang naik baru sekitar tiga hari lalu, untuk harga jual tahu sudah mengalami kenaikan sekitar enam bulan lalu.
“Kalau harga jual tahu mengalami kenaikan sejak enam bulan lalu dan saat ini kenaikan harga cuma sedikit,” kata Sri (65) salah satu penjual tahu.
Ia mengatakan, saat ini harga jual tahu juga mengalami kenaikan sedikit yakni hanya sebesar Rp50 saja tergantung ukurannya. Untuk tahun dengan potongan agak kecil semula dijual dengan harga Rp300 menjadi Rp350 per buahnya. Sedangkan, untuk tahu ukuran agak besar juga mengalami kenaikan dari semula Rp 650 menjadi Rp 700 per buahnya.
Menurutnya, meskipun tidak ada kenaikan harga, tetapi penjualannya mengalami penurunan. Penurunan penjualan tersebut juga disebabkan faktor lainnya,yakni dikarenakan sulitnya persediaan minyak goreng.
“ Penjualannya menurun, karena saat ini minyak goreng langka dan menyebabkan penjual gorengan menghentikan sementara usahanya,” imbuhnya. Yo