MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang berharap program telemidicin yang difasilitasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa segera masuk ke Kota Magelang. Langkah ini dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada warga yang terkonfirmasi Covid-19.
‘’Kita sudah daftar ke Kemenkes dan sudah proses beberapa hari lalu. Kita minta itu karena, di Kota Magelang telemedicine belum masuk,’’ kata Pelaksana Harian (Plh) Kadinkes Kota Magelang, dokter Istiqomah, Senin (21/2).
Dia menjelaskan itu saat Wali Kota Muchamad Nur Azis mengadakan jumpa pers dengan wartawan mengenai penanganan Covid-19 di kota yang dipimpinnya. Kegiatan itu dihadiri Wakil Wali Kota M Mansyur, Sekda Joko Prasetyo dan OPD terkait.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri atau isoman.
Isoman bisa dilakukan baik itu di pusat isolasi maupun tempat tinggal masing-masing. Untuk membantu pemulihan kesehatan pasien, pemerintah memastikan adanya layanan kesehatan selama isoman berupa telemedicine.
Layanan kesehatan publik tersebut mulai diujicobakan di DKI Jakarta pada 6 Juli 2021. Dalam program ini pemerintah bekerja sama dengan sejumlah startup di bidang health tech.
‘’Yogya dan Solo sudah dilayani telemedicine. Karena itu, kita minta telemedicine segera masuk Magelang,’’ ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Istiqomah, Kota Magelang sudah melaksanakan pelayanan kesehatan seperti halnya telemedicine. ‘’Kita sudah melaksanakannya melalui daerah binaan. Puskesmas yang membackup obatnya, asal masyarakat dan Satgas Jogo Tonggo pro aktif,’’ tuturnya.
Wali Kota Muchamad Nur Azis membenarkan, mulai 21 Februari 2022 menambah sebuah lagi hotel untuk fasilitas isolasi terpusat. Sebelumnya Pemkot Magelang sudah membuka isoter di Hotel Borobudur Indah.
‘’Setelah isoter (Hotel Borobudur Indah red) yang dirawat sudah lebih dari 50%, maka harus buka (isoter) lagi di Hotel Safira. Hotel ini memiliki 50 kamar, satu kamar untuk dua orang. Visite dilakukan dokter dan perawat dari puskesmas,’’ terangnya.
Mengenai pembelajaran tatap muka, dokter spesialis penyakit dalam itu menyatakan, sudah terkonfirmasi banyak siswa di sekolah yang terkena. Karena itu, mulai 21 Februari-6 Maret 2022, mereka belajar daring. Hal itu untuk melindungi siswa agar tidak terkena Covid-19.
Penulis : Prokompim/Pemkotmgl
Editor : Doddy Ardjono