blank
Mahasiswa Unsiq Jateng di Wonosobo saat mengikuti acara wisuda ke-42 tahun 2022. Foto : SB/dok

 

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Rektor Universitas Sains Al Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo Dr H Z Sukawi MA menyatakan dunia saat ini tengah mengalami tiga disrupsi (perubahan) sekaligus.

“Tiga disrupsi itu, yakni global warming (perubahan iklim), revolusi industri 4.0 dan
pandemi Covid-19. Perubahan mendasar ketiganya harus bisa diterima generasi milenial saat ini,” ujarnya.

Hal itu, disampaikan Rektor Unsiq yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wonosobo, di hadapan wisudawan-wisudawati ke-42 yang digelar di Aula Kampus II Unsiq di Munggang Mojotengah, beberapa waktu lalu.

Menurut Sukawi, perubahan iklim menuntut setiap manusia harus mencarikan solusi untuk green living dan blue living. Kini alam pun, karena ulah manusia, sudah mulai rusak. Laut juga banyak tercemari hingga memusnahkan ekosistem yang ada.

“Yakni kelestarian alam dan laut demi keberlangsungan kehidupan manusia di lmasa yang akan datang. Manusia hidupnya tergantung dari kelestarian alam yang ada. Jika alam punah manusiapun ikut punah,” tegasnya.

Pandemi Covid-19

blank
Rektor Unsiq Jateng di Wonosobo, Dr H Z Sukawi MA. Foto : SB/dok

Selanjutnya, dikatakan Rektor Unsiq, revolusi industr 4.0 mengharuskan generasi masa kini musti mencari solusi sharing living dan digital living. Sinergi dan kolaborasi antar manusia harus dilakukan di dunia serba digital ini untuk maju dan berkembang secara bersama-sama.

“Revolusi industri 4.0 dan kehidupan digital, merupakan sebuah keniscayaan. Manusia tidak bisa menolak kehadiran tehnologi modern dan terkini. Perkembangan tehnologi komunikasi dan informasi harus dihadapi sebagai sebuah disrupsi di era modern ini,” tutur dia.

Adapun, imbuh Sukawi, pandemi global Covid-19 telah mengalihubah semua sisi kehidupan manusia di dunia. Kondisi pandemi membuat manusia harus siap hidup berdamai dengan virus corona yang setiap saat bisa bermigrasi dan berevolusi itu.

“Pandemi tidak saja berpengaruh pada aspek kesehatan. Tapi sudah menjalar ke sektor lain, seperti kehidupan ekonomi, sosial kemasyatakatan, pendidikan, budaya dan bahkan aspek politik,” tegasnya.

Dikatakan, kehidupan peradaban manusia tidak boleh berhenti karena disrupsi. Perubahan teknologi yang begitu pesat, revolusi industri 4.0 dan pandemi global Covid-19 harus tetap dihadapi oleh generasi masa kini dengan seperangkat ilmu yang telah dimiliki.

Muharno Zarka