WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Maraknya bank plecit berkedok Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Wonogiri, dinilai telah meresahkan masyarakat. Karena disertai praktik menggunakan ancaman dan kekerasan.
Demikian dikemukakan Juru Bicara Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Wonogiri, Widiyatno SH, Selasa (15/2), saat tampil menyampaikan laporan reses Tahap I Tahun 2022, di forum rapat paripurna.
Rapat paripurna digelar di ruang Graha Paripurna lantai dua Gedung DPRD Wonogiri. Diikuti 46 dari 50 anggota dan dipimpin Ketua DPRD Sriyono SPd bersama Wakil Ketua Sugeng Achmadi, Krisyanto dan Siti Hardiyani SE MM, serta didampingi Sekretaris Dewan Ir Gatot Siswoyo MM.
Ikut hadir memberikan sambutan, Bupati Wonogiri yang diwakili oleh Wakil Bupati (Wabup) Setyo Sukarno.
Menurut Widiyatno, bila pihak berwenang tidak segera melakukan penanganan yang serius dan tegas kepada bank plecit, dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk.
Laporan reses disampaikan oleh masing-masing juru bicara fraksi. Untuk Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) disampaikan Sriyanto, Fraksi Partai Gerindra oleh Imron Rizkiyarno SH.
Aspirasi Masyarakat
Kemudian dari Fraksi Amnat Kebangkitan Bangsa (FAKB) yang merupakan koalisi PAN dan PKB, disampaikan oleh Suparmo. Berikut dari Fraksi PDI Perjuangan dibawakan oleh Margono.
Laporan reses menyertakan lampiran berisi aspirasi masyarakat yang dihimpun dari konstituen. Para juru bicara fraksi minta, agar lampiran tersebut menjadi bagian tak terpisahkan, dan jadi bahan pertimbangan dalam menentukan prioritas pembangunan Wonogiri.
Dalam prolognya, para juru bicara fraksi menyampaikan selamat Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022, dan berharap Pers di Tanah Air tumbuh secara berkualitas, mampu memberikan kontribusi positif dalam ikut mencerdaskan bangsa. Dengan semangat independensinya, mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada bagian lain, para juru biacara fraksi juga menyampaikan desakan agar ada peningkatan langkah penyikapan terhadap penanganan Covid-19, terlebih ada kemunculan varian baru Omicron.
”Apalagi mengingat pandemi belum juga berakhir, dan belakangan ada peningkatan jumlah penderita yang siginifikan,” tegas Juru Bicara FPDI Perjuangan, Margono.
Masalah lain yang disorot, perlunya langkah pemulihan ekonomi sebagai dampak adanya Covid-19, kelangkaan pupuk dan penjualan minyak goreng yang melebihi HET, peningkatan di bidang pertanian, dan perlunya kewaspadaan dalam menyikapi cuaca ekstrem di musim penghujan.
Bambang Pur