blank
Peran pelatih dan wasit dilibatkan secara aktif, saat melakukan evaluasi tim PON Jateng try out ke Bali, pada tahun lalu. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Jateng, Bambang Raya Saputra menyatakan, usai menuntaskan program penataan bidang organisasi pada tahun 2021, kini pihaknya mulai fokus memperbaiki semua elemen, yang terkait dengan bidang pembinaan prestasi.

Menurut dia, dari hasil rapat koordinasi pengurus harian Forki beberapa waktu lalu, ada tiga hal utama yang harus dilakukan di tahun ini. Di antaranya, mengadakan penataran wasit-juri, serta akreditasi pelatih. Kemudian melaksanakan Pra-Porprov, dan menggelar kejuaraan daerah untuk semua kelompok umur.

Disebutkan pula, yang cukup mendesak harus dikerjakan adalah, mengadakan penataran wasit-juri, serta akreditasi pelatih. Menurut rencana, kegiatan ini akan dilaksanakan pada 5-6 Maret 2022, di Hotel Citra Dewi, Bandungan, Kabupaten Semarang.

BACA JUGA: Shawn Mendes Akan Jadi Pengisi Suara di Film Anak “Lyle, Lyle, Crocodile”

”Dari hasil evaluasi kami sejak 2020, dengan kunjungan ke berbagai daerah dan laporan dari bidang organisasi, saat pembenahan serta sosialisasi tata kelola organisasi di tingkat cabang, masalah elemen pertandingan dan pembinaan ini memang perlu segera ditangani,” kata Bambang dalam keterangannya di Semarang, Jumat (11/2/2022).

Disebutkan dia, tiga komponen ini, wasit, juri dan pelatih sangat menentukan dalam proses pembinaan atlet. Mulai dari usia dini dan juga bagi atlet senior, dalam rangka menghadapi kompetisi. Wasit-juri dalam tugasnya adalah, untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan.

”Ini tidak gampang, karena menyangkut penguasaan peraturan pertandingan yang benar, dan secara detail. Lebih-lebih di nomor Kata, memerlukan kemampuan dan pengetahuan soal teknik, kemudian kecermatan dan tentu saja unsur kejelian,” imbuhnya.

BACA JUGA: Wow, Yang Dikuburkan Secara Prokes Tidak Hanya Jenazah Lansia

Sedangkan untuk pelatih, pasti selain penguasaan teknik, juga harus memahami pola pembinaan secara menyeluruh. Seperti pembinaan teknik, pembinaan fisik dan mental seorang atlet.

Membangun atlet dari bawah bukan pekerjaaan yang mudah bagi pelatih. Karena itu, kemampuan untuk membuat program kerja dengan memasukkan unsur ilmu dan teknologi, menjadi hal penting yang harus dikuasai pelatih.

Sementara itu, Ketua Panitia, Sumartono menambahkan, kegiatan ini secara umum merupakan langkah Pengprov Forki Jateng untuk mendorong kemampuan SDM perwasitan dan kepelatihan, sehingga bisa menunjang upaya peningkatan prestasi atlet Jateng.

BACA JUGA: Lima Sinopsis Series WeTV Original “Dikta & Hukum” Hingga”My Lecturer My Husband S2″

Dari sisi program kerja, kegiatan ini menurut Sekum Forki Jateng itu, adalah memberi sertifikasi dan menyiapkan wasit-juri, yang bisa memimpin pertandingan karate di wilayah Jateng. Sedangkan untuk akreditasi pelatih, adalah upaya memberi hak kepada pelatih untuk mendampingi karateka dalam pertandingan di wilayah Jateng.

Disebutkannya, persyaratan dan teknis pelaksanaan bagi peserta sudah disebarkan melalui proposal, kepada seluruh Pengcab Forki di kabupaten/kota, serta semua perguruan karate yang aktif di Jateng.

”Secara umum kami mengacu pada aturan yang ada di PB Forki. Misalnya, peserta harus dapat rekomendasi dari Pengcab Forki setempat, dan Pengprov perguruan masing-masing,” terang dia.

BACA JUGA: MotoGP di Mandalika Resmi Bernama ‘Pertamina Grand Prix of Indonesia’

Sumartono mengharapkan, kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para wasit-juri, dan pelatih cabang. Pasalnya, wasit dan pelatih merupakan unsur yang sangat penting, bahkan elemen utama dalam pembinaan atlet.

”Bagi teman-teman wasit dan pelatih, kegiatan ini jangan hanya dikaitkan dengan tugas saat memimpin pertandingan dan pendampingan atlet saja, tetapi ilmu perwasitan dan kepelatihan juga sangat bermanfaat dalam proses pembinaan. Khsusunya terkait peraturan pertandingan yang benar,” tukasnya.

Riyan