blank
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Sapto Adi, sedang menjelaskan konsep Museum Kota Lama kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat acara peresmian museum. Foto: Ist

“Kawan-kawan para kepala dinas pastikan pekerjaan yang kita bangun kualitasnya oke, taat asas dan yang paling penting asas manfaat,” pesan Hendi.

Dirinya lebih lanjut juga secara tegas mengingatkan bahwa APBD yang dijalankan adalah dari, oleh dan untuk rakyat. Karenanya, dalam membangun suatu program, lanjut Hendi, harus ada kemanfaatan mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaan program.

Dari hasil pembangunan, Hendi berharap masyarakat bisa merasakan manfaat jalan yang rusak menjadi diperbaiki, kampung dipercantik, kelurahan juga diperbaiki sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh warga. Di tahun 2021, tercatat adanya peningkatan capaian baik dari sisi serapan anggaran maupun kinerja.

“Tahun 2021 ini kita cukup optimis, tapi kita tahu Januari dan Juni ada ledakan Covid yang kemudian membuat sebagian anggaran tiba-tiba harus digeser untuk penanganan Covid,” katanya.

Meski begitu, Hendi mengapresiasi serapan pagu anggaran sebesar 5,3 Triliun, realisasi keuangan sebesar 95,14% dan realisasi fisik sebesar 95,79%.

Selain sisi manfaat, pihaknya juga menyampaikan hal lain yang didapat yaitu estetika. “Desainnya harus oke, menggambarkan Semarang sebagai Ibu kota Provinsi Jawa Tengah, kota metropolitan yang Alhamdulillah hari ini warganya guyub, kompak, kondusif termasuk dengan kawan-kawan Forkopimda. Bismillah Insya Allah Semarang semakin hebat,” pungkasnya.

Hery Priyono