balai konservasi borobudur
Salah satu petugas dari Balai Konservasi Borobudur sedang membersihkan batuan Candi Borobudur dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi. Foto: Yon

KOTA MUNGKID,(SUARABARU.ID)-Balai Konservasi Borobudur (BKB) secara rutin melakukan pembersihan terhadap lumut dan debu yang menempel di bebatuan relief Candi Borobudur.

Pembersihan secara rutin tersebut untuk menjaga agar batuan Candi Borobudur tetap terpelihara dan tidak mudah lapuk

“Pembersihan tersebut bertujuan untuk menjaga agar batuan candi yang berumur ratusan tahun tetap bersih  dari kotoran berupa debu, jamur kerak, dan lumut sehingga tidak mudah lapuk,”  kata Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati, Kamis ( 10/2/2022).

Wiwit mengatakan, dalam pembersihan tersebut pihaknya menggunakan dua macam cara. Yakni pembersihan secara basar dan kering. Untuk pembersihan kering alat yang digunakan memakai sikat, ijuk dan sapu lidi.

Sedangkan, untuk pembersihan basah, pihaknya menggunakan media air yang disemprotkan menggunakan tekanan air tinggi, sehingga kotoran cepat hilang.
Menurutnya, dalam proses pembersihan batuan candi dengan metode basah,  yakni menggunakan air biasa tanpa menggunakan bahan kimia apapun Melainkan, dengan menyemprotkan air dengan tekanan tinggi, sehingga kotoran yang menempel cepat dibersihkan.

Ia menambahkan, pembersihan secara basah tersebut dilakukan di musim penghujan, karena batuan relief candi banyak ditumbuhi lumut dan jamur.

Sedangkan, pembersihan kering  di saat musim kemarau, menggunakan sikat dan ijuk atau lidi untuk membersihkan debu dan lainnya.

“Proses pembersihan batuan dan relief Candi Borobudur dari lumut atau jamur tersebut, merupakan salah satu upaya  untuk melestarikan dan menjaga warisan dunia tersebut,” katanya. Yon