JEPARA (SUARABARU.ID)- Bertempat di Pendapa Kartini Kabupaten Jepara, Bupati Jepara Dian Kristiandi melantik anggota Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) tahun 2021-2026. Hal ini sebagai komitmen untuk terus menggarap serta memaksimalkan sektor ekonomi kreatif.
Pelantikan yang dilaksanakan pada Senin, (7/2/2022) juga dihadiri Kepala Bappeda Subiyanto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Zamroni Lestiaza, serta perangkat daerah terkait, akademisi, penggiat kesenian hingga sejumlah komunitas.
Dalam sambutannya Dian Kristiandi sangat mendukung hadirnya komite ini. Sebab menjadi salah satu strategi guna mewujudkan industri kreatif, yang dapat menggairahkan perekonomian di daerah. Terlebih dengan keterlibatan generasi milenial yang mempunyai karakter kreatif dan inovatif. “Dengan tenaga-tenaga muda nantinya mampu lebih menggairahkan lagi kegiatan ekonomi kreatif di Bumi Kartini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jepara Zamroni Lestiaza menyampaikan, pembentukan Komite Ekraf di tiap daerah berdasarkan pada Perpes Nomor 142 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif. Kemudian, berdasarkan Perda Provinsi Jateng Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Provinsi Jawa Tengah. Lalu, SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 500/42 Tahun 2019 tentang Pembentukan Komite Ekonomi Kreatif.
“Ekonomi kreatif merupakan perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual, yang bersumber dari kreativitas manusia, berbasis pada warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan atau teknologi,” terang Zamroni.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komunitas Seribu Orang Sawah, Kariadi, yang juga Ketua Komite Ekraf Jepara mengemukakan, pengembangan dan kemajuan ekonomi kreatif tergantung dukungan dan kerja sama semua pihak. “Ekonomi kreatif sangat membutuhkan peran dan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, demi percepatan dan kemajuan,” kata dia.
Saat ini Komite Ekraf sudah terbentuk di 18 dari 35 kabupaten dan kota se-Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Jepara termasuk yang sudah membentuk itu. Komite ini terdiri dari anak-anak muda, yang merupakan gabungan dari beberapa komunitas, pelaku ekonomi kreatif, dan akademisi. Ada 17 subsektor ekonomi kreatif yang akan digarap, mulai aplikasi, arsitektur, desain produk, kriya hingga fesyen.
Ua/Kominfo