blank
Wartawan Suarabaru,id menyampaikan materi tentang Keterampilan Jurnalistik di Universitas Putra Bangsa Pejagoan Kebumen, Sabtu (5/2) pagi.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik Universitas Putra Bangsa (UPB) Kebumen bertekad mencetak jurnalis muda yang kreatif, kritis dan profesional.

Hal itu terungkap dari Pelatihan Dasar Jurnalistik dan Soft Skill yang digelar UKM Jurnalistik UPB bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa UPB di Kampus Jalan Rongowarsito  18 Pejagoan, Kebumen, Sabtu (5/5).

Pelatihan dengan tema Bersinergi Membangun Jurnalis Muda yang Kreatif dan Kritis itu menghadirkan wartawan portal berita Suarabaru.id di Kebumen Komper Wardopo, dibuka oleh Pembina UKM UPB Dani Rizana SPd MPd MM.

Menurut Ketua Panitia Ni’maitun Nur Azizah, Pelatihan Jurnalistik Dasar itu diikuti sekitar 30 mahasiswa baru UPB Kebumen dan mahasiswa UKM Jurnalistik UPB. Mereka dididik untuk memahami jurnalistik dan diharapkan mampu praktik terjun sebagai jurnalis kampus yang kreatif dan produktif.

blank
Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik Univerisitas Putra Bangsa Kebumen berfoto bersama pemateri dan dosen pembimbing.(Foto:SB/Ist)

Sedangkan Dosen Pembina UKM UPB Dani Rizana menyatakan, selama ini pihaknya mendorong mahasiswa mengembangkan berbagai keterampilan, termasuk di bidang literasi dan dan jurnalistik.

Menurut Dani, saat ini ada 14 UKM di UPB. Khusus UKM Jurnalistik telah bekerja sama dengan media cetak dan media elektronik lokal di Kebumen dalam peliputan kegiatan akademik maupun ekstrakulikuler di kampus.

Menulis dan Literasi Kunci Memenangkan Persaingan

Sementara itu Komper Wardopo mengajak para mahasiswa UPB Kebumen terus mengasah keterampilan menulis dan menumbuhkan budaya literasi. Sebab literasi pada dasarnya kunci untuk meraih sukses dan memenangkan kompetisi kini dan di masa mendatang.

Wardopo juga menjelaskan teori dasar wartawan menulis berita dengan rumus 5W+1H. Setiap berita harus diangkat dari fakta, didukung data serta dilengkapi dengan konfirmasi agar produk berita balance atau berimbang dari berbagai sisi (cover both side).

Wardopo juga menjelaskan, tidak semua fakta bisa diangkat menjadi berita. Fakta tersebut harus memiliki nilai berita. Yakni mengandung unsur atau berdampak besar. Fakta juga harus memiliki keterdekatan, keterkenalan serta unik dan menarik bagi publik. Fakta tersebut juga yang mengandung unsur konflik, human interest hingga kisah sukses yang inspiratif.

“Di era disrubsi informasi ini kreativitas wartawan dalam menyajikan berita lengkap, akurat dengan bahasa yang menarik disertai kreativitas isi maupun gambar semakin diminati pembaca,” terang Wardopo yang juga dosen IAINU Kebumen itu.

Wartawan Penasihat PWI Kebumen itu pun meminta mahasiswa aktivis jurnalistik memahami Kode Etik Jurnalistik dan Undang-undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dua regulasi itu menjadi pegangan dan penuntun bagi calon wartawan dan setiap insan pers menjalankan profesinya.

Wardopo juga mengajak para mahasiswa untuk berlomba-lomba ikut mengangkat potensi daerah di Kebumen. Mulai potensi pariwisata, UMKM, kuliner, kerajinan, olah raga, aktivitas pelajar, pemuda dan mahasiswa hingga kegiatan kreatif inovatif di masyarakat agar bangkit dari pandemi Covid-19.

Komper Wardopo