blank
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto (kiri), melakukan pembaretan kepada personel Baja yang telah selesai melaksanakan pelatihan.
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Sebanyak 28 Brigadir Remaja (Baja) lulusan Bintara Polri, Senin (31/1), menjalani tradisi pembaretan. Ini untuk menandai secara resmi mereka bertugas sebagai anggota Satsamapta Polres Wonogiri.

Sebelumnya, mereka menjalani pendidikan selama tujuh bulan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto, serta menjalani latihan selama sebulan di Polres Wonogiri.

Upacara pembaretan dilakukan dengan ritual tradisi penyiraman air kembang oleh Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto dan Ketua Bhayangkari Ny Nadia Dydit Dwi Susanto.

Dalam sambutannya, Kapolres, mengatakan, kegiatan pembaretan dilakukan sebagai peningkatan kemampuan. Dengan pelatihan, mereka memiliki kemampuan lebih dan bisa diterapkan dalam tugas sehari-hari.

Kapolres Wonogiri melalui Kasubsi Penmas Humas Aiptu Iwan Sumarsono, menambahkan, para Baja diharapkan bisa menjadi kekuatan utama yang mempunyai kemampuan profesional.

Jiwa Patriot
 
Pelatihan yang dijalani para Baja, berdampak positif bagi dirinya sendiri maupun dalam pelaksanaan tugas pengabdiannya kepada masyarakat. Yakni dengan memegang teguh Tribata kode etik profesi Polri.

”Mantapkan jiwa patriotisme kalian, tingkatkan profesionalisme, karena tugas kita semakin kompleks. Teruslah belajar, berlatih dan kuasai teknologi informasi,” pesan Kapolres.

blank
Ketua Bhayangkari Cabang Polres Wonogiri Ny Nadia Dydit DS (kanan) melakukan ritual penyiraman air kembang kepada personel Baja yang menjalani tradisi pembaretan.

Ikut hadir dalam acara tradisi pembaretan ini, Wakapolres Kompol Kamiran, para Kabag/Kasat bersama Kapolsek se jajaran, para Perwira Staf.

Juga hadir Bripka Suparno selaku pelatih dari Brimob Kompi 3 Yon C Pelopor Gunung Kendil, Boyolali dan pengurus Bhayangkari Cabang Wonogiri.

Covid-19


Pada bagian lain sambutannya, Kapolres, menginformasikan bahwa perkembangan Covid-19 di Wonogiri setiap hari mengalami kenaikan. Satu hari bisa naik 2 sampai 3 orang, kebanyakan klaster keluarga dan sekolah.

Kepada jajaran Polsek, sebagai ujung tombak, diminta segera menghidupkan kembali PPKM Mikro, yang menyentuh langsung lingkup RW dan RT.

Bila ada warga pendatang segera lakukan swab test. Tekankan pada para Ketua RT, RW dan Kepala Desa (Kades) agar melaporkan kepada Satgas Covid. Ini sangat penting, untuk mengantisipasi penularan.

Terkait gesekan antarpesilat di Pracimantoro, hendaknya jadi perhatian. Sekecil apa pun yang terjadi, segera selesaikan. Bila ada masyarakat bergerombol, segera ambil langkah secara humanis. Kalau tidak segera dibubarkan, nanti akan memanggil teman-temannya dan jadi sulit kalau sudah banyak.

Bambang Pur