blank
Menutup tebing dengan plastik menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya tanah longsor. Foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bencana tanah longsor dengan skala kecil dan sedang beberapa kali terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Kudus akhir-akhir ini.

Tingginya curah hujan yang terjadi, membuat ancaman bencana tanah longsor masih menjadi hal yang harus diwaspadai.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mengimbau masyarakat untuk terus waspada ancaman bencana tanah longsor.

Apalagi, beberapa wilayah di Kudus yang berada di kawasan pegunungan Muria, merupakan daerah yang rawan terjadi tanah longsor.

Sebagai langkah kewaspadaan, BPBD menyampaikan beberapa tanda-tanda ancaman terjadinya tanah longsor.

Ciri-ciri akan terjadi tanah longsor adalah sebagai berikut;

1. Hujan intensitas tinggi di wilayah pegunungan lebih dari 2 jam
2. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba di beberapa titik tanah.
3. Adanya retakan tanah.
4. Getaran tanah/suara gemuruh.
5. Kerikil berjatuhan.
6. Kemiringan pohon yg tidak biasa.

Sebagai upaya pengurangan risiko bencana/ mitigasi bencana tanah longsor , BPBD Kabupaten Kudus juga melakukan langkah yakni:

Edukasi kepada Masyarakat

A. Pengamatan terhadap lingkungan
B.segera menutup retakan mengunakan terpal/pastik
C.buat jalur air utamanya untuk rumah yg talang air nya langsung jatuk ke tebibg
D. Siapkan alat dan bahan
E. Melaporkan secara rutin dan berkala lewat wa /rall cal Pusdalops BPBD

Penguatan desa tanguh bencana

A. Persiapan SDM (Relawan)
B. Persiapkan alat dan material
C. Koordinasi serta komunikasi pihak desa rawan longsor kepada posko jika curah hujan tinggi diwilayah (antisipasi jika terjai longsor).

Tm-Ab

Baca juga; Bencana Tanah Longsor Kembali Terjang Desa Menawan