blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis memberikan pengarahan kepada petugas pendamping Program Rodanya Mas Bagya di Pendapa Pengabdian,(Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Para pendamping program Pemberdayaan Masyarakat Maju, Sehat dan Bahagia (Rodanya Mas Bagya) diminta mencintai pekerjaan dan memiliki niat membantu, bukan sekadar mengejar honor.

Permintaan itu disampaikan Wali Kota Magelang  Muchamad Nur Aziz saat memberikan pengarahan pengantar tugas kepada para petugas pendamping Program Rodanya Mas Bagya di Pendapa Pengabdian, kemarin.

Kegiatan itu dihadiri Wakil Wali Kota M Mansyur,  Sekda Joko Budiyono dan sejumlah kepala OPD.

‘’Pendamping ini posisinya sangat strategis. Maka, pekerjaan ini harus bisa dinikmati, seperti hidup harus dinikmati. Pendamping sekarang sudah punya tanggung jawab. Kadang sesuatu itu tidak sesuai ekspektasi, tapi kalau dinikmati maka pasti ada jalan keluarnya,’’ katanya.

Dokter spesialis penyakit dalam itu mengungkapkan, tugas pendamping memang tidak mudah. Satu orang pendamping mendampingi 18 RT. Jumlah total petugas pendamping di Kota Magelang sebanyak 70 orang.  Otomatis, seorang pendamping harus membuat jadwal yang baik dan berinovasi.

‘’Masalah di lapangan pasti banyak. Kalau niatnya membantu, pasti ada jalan ke luarnya. Tapi, kalau hanya mengejar honor saja pasti tidak akan menemukan solusi,’’ ujarnya.

Program Rodanya Mas Bagya ini, lanjut Azis, dapat memunculkan partisipasi masyarakat, karena sistemnya buttom-up bukan top down. Sehingga, pola pikir masyarakat pasti berbeda satu sama lain, sehingga tugas pendamping harus betul-betul memahaminya.

‘’Saya minta petugas pendamping ini dapat bertemu sendiri dengan ketua RT dan warganya, jangan hanya menerima laporan saja. Setiap bertemu dengan RT dan warga, harus ada laporan yang jelas. Juga foto bareng dan informasikan posisinya dengan mengirim google map,’’ jelasnya.

Selain itu, pendamping juga sudah harus mulai memiliki perencanaan kerja sendiri. Termasuk harus aktif di masyarakat, transparansi, akuntabel dan berkelanjutan.

Wakil Wali Kota M Mansyur mengingatkan, petugas pendamping harus mencintai pekerjaannya. Sebagai tanda cinta maka harus terus menyebut nama yang dicintainya, sehingga memahami betul programnya.

‘’Kalau sudah mencintai, maka mau berkorban. Jangan hanya mengejar honor saja yang tidak seberapa, tapi niatkan membantu masyarakat,’’ pintanya.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB), Septi Milna mengutarakan, pengarahan pengantar tugas ini penting bagi para petugas pendamping dalam menjalankan tugasnya.

‘’Petugas pendamping ini tersebar di seluruh kelurahan dan akan berkantor di kelurahan. Tiap kecamatan ada koordinatornya dan satu koordinator tingkat kota. Mereka sudah sosialisasi program ini dan sekarang sedang mendampingi RT menyusun RKM (Rencana Kerja Musyawarah),’’ tutur Septi.

 

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono