KUDUS (SUARABARU.ID) – Heru Rusiyanto (35), warga Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan ini terbilang kreatif. Di saat DBD mengganas, mantan sopir ini membuat alat fogging mini dengan harga terjangkau yakni berkisar Rp 250 ribu per unit.
Harga alat fogging mini Heru ini tentu jauh lebih murah dibandikan dengan alat fogging pabrikan yang harganya mencapai Rp 20-22 juta per unit
Meski harganya murah, namun alat buatan Heru tetap efektif membunuh nyamuk sebagaimana alat fogging pabrikan.
“Secara bahan obat yang digunakan sama, cuma ukurannya saja yang saya perkecil. Asap yang dikeluarkan juga cukup banyak sehingga tetap efektif membunuh nyamuk,”kata Heru, Selasa (11/1).
Heru menyebutkan, pembuatan alat fogging mini tersebut sebenarnya cukup mudah. Komponen utama alat tersebut terdiri dari sprayer yang bisa dipompa, kemudian gas tabung kecil yang dilengkapi pemantik, serta koil sebagai pembakar.
Komponen utama tersebut kemudian dirakit secara sederhana sehingga cairan obat nyamuk yang ada di sprayer bisa disalurkan ke koil untuk dipanaskan untuk kemudian menghasilkan asap.
“Secara teknis, alat ini mengalirkan cairan obat ini ke koil untuk dipanaskan. Dari situ, akan dihasilkan asap untuk membunuh nyamuk,”ujarnya.
Cairan obat yang digunakan, kata Heru dengan mudah bisa dibeli di toko kimia atau toko online dengan harga murah. Untuk mendapatkan efek asap yang pekat, cairan tersebut dicampur dengan solar.
“Setiap liter cairan, bisa untuk pengasapan sampai ke 17 rumah. Jadi, cukup ekonomis,”paparnya.
Terinspirasi Rokok Elektrik
Heru mengatakan, pembuatan alat fogging mini tersebut terinspirasi dari rokok elektrik. Sekitar dua tahun lalu saat Heru masih bekerja sebagai sopir, sempat pusing karena tempatnya banyak nyamuk.
“Jadi ketika melihat rokok elektrik, saya punya ide untuk membuat alat fogging mini ini. Cara kerjanya sama, cuma ukurannya saja yang diperbesar,”katanya.
Keberhasilan Heru membuat alat fogging mini tersebut juga menjadi berkah bagi perekonomian keluarganya. Alat buatannya tersebut kini laris dan banyak diminati masyarakat.
“Saya jual online, dan ternyata peminatnya sangat banyak dari luar Kudus. Saat musim hujan seperti ini, sebulan bisa laku 200 unit,”papar Heru.
Harganya yang terjangkau serta cara pengoperasiannya yang mudah dan sederhana, membuat konsumennya puas. Apalagi, alat tersebut juga sama efektifnya membunuh nyamuk.
Sementara, Ketua DPRD Kudus Masan mengapresiasi kreatifitas Heru tersebut. Menurutnya, alat buatan Heru ini bisa menjadi solusi alternatif bagi penanganan DBD yang mulai mengganas di wilayah Kudus.
“Jika selama ini banyak warga mengeluh lambannya fogging dari Dinas Kesehatan, maka alat ini bisa menjadi solusi alternatif,”katanya.
Baca juga:Awas! Wabah DBD Mulai Mengancam
Masan menambahkan, idealnya setiap RT yang ada di Kudus memiliki alat fogging mini ini. Sehingga jika kemudian muncul kasus DBD, warga bisa melakukan fogging swadaya tanpa menunggu dinas.
“Setiap RT bisa memiliki alat seperti ini sehingga fogging bisa segera dilakukan jika di wilayah tersebut terjadi kasus DBD,”kata Masan yang langsung memborong 10 unit alat tersebut.
Tm-Ab