Pada saat hendak dilakukan penutupan blok itulah, ada enam deteni termasuk pelaku. Dan mereka disuruh petugas untuk masuk blok atau kamar masing-masing. “Tapi tidak demikian yang dilakukan pelaku Moin D Habib. Dia mengelabui petugas dengan alasan untuk mengambil jemuran di lapangan,” tutur Setyo.
Dengan alasan itu pelaku melipir ke lorong, tetapi petugas melihatnya. Kemudian petugas pun langsung mencoba untuk menangkapnya. “Petugas pun berusaha menutup pintu pagar area blok. Tapi, pelaku memberikan perlawanan. Bahkan, seorang petugas ernama Rohri dibanting pelaku dua kali,” tambah Setyo..
Selanjutnya pelaku kemudian mengambil sepeda motor milik petugas. Tapi, petugas berhasil menghalaunya. Kejar-kejaran di area parkir pun terjadi.
Menurut Setyo, saat itulah pelaku mendapati boks, tempat penyimpanan kunci mobil yang ada di area parkir. Kaca boks tersebut dipecah. Dan kunci mobil di dalam, diambil. Ia pun kemudian menyalakan alarm. Mendapati mobil dinas Kepala Rudenim yang menyala, pelaku pun menuju mobil tersebut dan membawa kabur.
Petugas keamanan memang sempat menutup pintu masuk Rudenim. Tapi, pelaku terus melawan. Bahkan menabrak pagar pintu masuk, lalu kabur.
wied