SEMARANG (SUARABARU.ID) – Presiden pertama Republik Indonesia Ir Sukarno (Bung Karno), menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto adalah tokoh stylish, baik dari pikiran, komunikasi maupun ide-idenya. Hal itu disampaikan Bambang Pacul dalam acara “Perjanjian dengan Bung Karno” yang diadakan di Kafe Warga Lokal Gedawang, Semarang, Sabtu (25/12/2021) malam.
“Saya penggemar sejak muda, Bung Karno. Setiap orang punya punya subyektifitas tentang Bung Karno, tapi bagi Bambang Pacul, Bung Karno adalah tokoh stylish. Stylish dari segi pikirannya, stylish cara komunikasinya, stylish ide-idenya yang luar biasa. Dan stylish bagaimana ia menghormati dirinya. Sungguh luar biasa, ini manusia sangat stylish,” kata Bambang Pacul.
Ketua Komisi III DPR RI itu kemudian menceritakan stylish-nya Bung Karno. “Bung Karno menyatakan ada stadion yang jauh lebih bagus dari punya saya, tapi tidak ada satupun yang atapnya melingkar. Kita tanya berapa biaya, tak ada satupun yang tahu. Saya pastikan ngga ada yang tahu, kenapa saudara sekalian? karena stadion itu dibangun tidak pakai duit negara kemudian dari siapa? dari bantuan Nikita Khrushchev pemimpin Rusia,” jelas Bambang Pacul.
Pemimpin Rusia itu, imbuh Bambang Pacul, bertanya kepada Bung Karno kenapa memilih membangun stadion yang besar dan mampu menampung 100 ribu orang disaat rakyatnya masih miskin. “Apa jawaban Presiden? ini yang saya sebut salah satu stylish yang dimiliki Bung Karno. Saat itu Bung Karno bilang, jika ada rakyat Rusia yang lapar dan tidak punya pakaian kemudian disediakan dua hal ini pakaian, ini makanan. Miskin, kelaparan, bajunya compang camping bahkan mungkin sudah tidak pakai baju lagi. Kira-kira rakyat Tuan Khrushchev milih mana tanya Bung Karno,” bebernya.
Khrushchev, imbuh Bambang Pacul memilih pakaian. “Itulah bedanya manusia dengan binatang, kata Bung Karno. Manusia punya martabat, manusia punya harga diri dan manusia punya pride. Jadi saya bangun bangsa itu pride-nya terlebih dulu, soal makanan belakangan. Pride harus kuat lebih dulu. Jadi Tuan Khrushchev kami ingin membangun stadion yang besar untuk membuat bangsa ini punya kebanggan, harga diri, dan martabat,” ungkap Bambang Pacul berapi-api.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut juga dibacakan tiga puisi karya Bung Karno yakni “Aku Melihat Indonesia” yang dibacakan oleh anggota DPRD Provinsi Jateng Drs Stephanus Sukirno MS, “Dimakan Api Unggun” dibacakan oleh Krisseptiana (Mbak Tia, istri Walikota Semarang Hedrar Prihadi yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Jateng bidang Budaya) dan “Membangun Kebanggan” dibacakan oleh Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang juga Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo.
Sedangkan puisi keempat berjudul “Persetujuan dengan Bung Karno” karya Chairil Anwar dibawakan Ketua Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDIP Jateng Danang Priatmojo. Pembacaan puisi itu makin apik, karena Bendahara DPD PDI Jateng yang juga Wakil Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng bertindak sebagai narator membawakannya dengan menakjubkan hingga membuat suasana semakin hidup.
Selain dihadiri Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto dan Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng juga tampak hadir sejumlah elit DPD PDIP Jateng diantaranya Bambang Kusriyanto (Sekretaris DPD PDIP Jateng yang juga Ketua DPRD Jateng), Dede Indra Permana (Wakil Bendahara DPD PDIP Jateng dan anggota Komisi I DPR), Sumanto (Ketua Komisi B DPRD Jateng), Alwin Basri (Ketua Komisi D DPRD Jateng), A Baginda Muhammad Mahfuz (anggota DPRD Jateng), Untung Wibowo Sukowati (anggota DPRD Jateng), Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), Ketua KPID Jawa Tengah Muhammad Aulia Assyahiddin, Ketua IJTI Jawa Tengah Teguh Hadi Prayitno serta seluruh anggota DPRD Jateng dari Fraksi PDIP lainnya.
Tim SB