blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membuka kegiatan Olympic Ahmad Dahlan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Senin (20/12/2021). (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memberikan apresiasi khusus kepada Muhammadiyah atas penyelenggaraan kompetisi pendidikan bertajuk Olympic Ahmad Dahlan (OlympicAD) tingkat Jawa Tengah.

Pasalnya selama Covid-19 banyak kompetisi pendidikan mengalami penundaan bahkan pembatalan karena dianggap kurang aman bagi siswa, padahal kegiatan semacam ini sangat positif.

“Saat pandemi kadang-kadang membuat sebagian masyarakat merasa kegiatan seperti ini harus berhenti total, itu tidak boleh dilakukan. Padahal event semacam ini dapat mengasah ketrampilan dan pendidikan siswa,” ungkap Wali Kota Semarang tersebut saat membuka kegiatan Olympic Ahmad Dahlan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Senin (20/12/2021).

Kepesertaan dalam Olympic Ahmad Dahlan juga menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut cukup menjadi prestasi, pasalnya melibatkan jumlah peserta yang tidak sedikit, yaitu lebih dari 3.500 peserta mengikuti 22 cabang lomba dan 44 kejuaraan.

“Memakai model hybrid, baik online maupun offline, kompetisi dengan jumlah 3.539 peserta itu luar biasa,” katanya.

Sehingga kompetisi pendidikan semacam ini dipastikan dapat sesuai protokol kesehatan karena seleksi awal secara online lalu saat final secara offline.

“Ya dengan kemajuan teknologi, kompetisi pendidikan seperti ini dapat aman dan sehat bagi peserta,” katanya.

Pada kesempatan itu pula, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut juga memuji konsistensi dan fokus Muhammadiyah yang berperan dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Hal tersebut tampak dari organisasi pendidikan berjenjang maupun rumah sakit yang dikelola oleh Muhammadiyah.

“Ini linier dengan program Pemerintah Kota Semarang, kami ini meyakini dalam membangun kota dua hal ini harus diselesaikan di awal dan fundamental, kesehatan dan pendidikan,” katanya.

Melalui kesehatan yang terwujud, Hendi meyakini warganya dapat beraktivitas beragam jenis dengan normal.

“Demikian pula dengan pendidikan, kita bisa belajar banyak bahkan kita bisa maju dan lebih baik,” katanya.

Adapun Olympic Ahmad Dahlan (OlympicAD) sendiri merupakan ajang kompetisi siswa yang berjenjang sampai tingkat nasional. Di mana terdapat 22 cabang lomba dan 44 kejuaraan yang dapat diikuti oleh siswa, guru dan kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Beberapa cabang lomba yang dipertandingkan untuk siswa seperti matematika, IPA, news reading in English, Ismu in Arabic, Ismu in English, musikalisasi puisi, seni tari kontemporer, dan lainnya.

Sedangkan cabang lomba untuk guru di antaranya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta Pembelajaran kreatif dan inovatif. Sedangkan kepala sekolah/madrasah mengikuti cabang lomba best practice sekolah.

Hery Priyono