blank
PEMBEKALAN - Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh dan Kaban Kesbangpol Kota Tegal memberikan pembekalan kepada ratusan anggota Ormas. (foto: dok/ist)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Mencegah terjadinya bentrok antar ormas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tegal, Jawa Tengah membekali ratusan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di Wilayah Kota Tegal dengan berkemah.

Berkaca dari kota lain, anggota ormas saling berbenturan bahkan sudah masuk ke ranah hukum, Kaban Kesbangpol Kota Tegal Budi Saptaji berinisiatif untuk membekali ratusan anggota ormas dengan menggandeng Kodim 0712 Tegal.

BACA JUGA :
– Taj Yasin Minta Masyarakat Waspada Varian Omicron, Perketat Prokes
– Percayalah Kun Aguero, Kau Ada, dan “Sangat Ada…”
– Kasus Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Tafsir Kitab Al Ibriz Dinyatakan Selesai

Kegiatan yang dikemas dengan label Kemah Pembauran Kebangsaan 2021 mengusung tema ‘Pemantaban dan Penguatan Pembauran Kebangsaan Untuk Memperkokoh NKRI’ dilaksanakan di Bumi Perkemahan Martolyo, Desa Sumiarsih, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal selama dua hari, 17-18 Desember 2021.

“Saya kira kita sepakat, kami semua tidak menginginkan ormas yang ada di Kota Tegal berbenturan dan saling bentrok antar ormas,” kata Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Kota Tegal, Budi Saptaji S.STP M.Si.

Sedikitnya ada 100 anggota dari 15 ormas yang ada di Kota Tegal seperti Pemuda Pancasila, KNPI, GP Ansor, Kokam, GMBI, FKPPI, Fatayat NU, Srikandi Pemuda Pancasila, Pemuda MAKIN, Senkom Mitra Polri, IPMI, Banser, BKSG, Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Katolik mendapat pembekalan wawasan kebangsaan saat berkemah.

Selama dua hari di perkemahan ratusan anggota Ormas mendapatkan materi pembekalan wawasan kebangsaan dari Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh, Kaban Kesbangpol Kota Tegal Budi Saptaji, Perwira Penghubung Kodim 0712 Tegal Mayor Inf Slamet Muchadi dan Aiptu Suharto dari Intelmob Polda Jateng.

“Bagi ormas yang belum bisa ikut, tahun depan bisa diagendakan kembali. Kita tidak bisa mengajak sekaligus tapi bertahap,” ujar Budi.

Agar NKRI tetap utuh, bangsa Indonesia harus memiliki daya tahan dan daya tangkal untuk menghadapi segala persoalan, ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan imunitas bangsa ini. Hal itu menurut Budi diwujudkan melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai luhur bangsa oleh seluruh Warga Negara Indonesia dengan menghormati perbedaan, semangat untuk bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah, memperkuat harga diri dan jati diri bangsa serta jiwa nasionalisme.

“Perlu pembauran antar ras, suku, dan etnis agar fanatisme kesukuan, ras, dan etnis tidak memicu konflik. Sekecil apapun persoalan sosial harus segera terselesaikan dengan cepat dan bijaksana agar tidak menjadi bertambah besar,” ujar Kaban Kesbangpol Budi yang juga penyanyi.

Budi menegaskan, penyelenggaraan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, dan etnis, melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis yang ada dalam bingkai NKRI.

Nino Moebi