TEGAL (SUARABARU.ID) – Objek Wisaya (OW) Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal melaunching E-Ticketing Kamis sore (16/12/2021). Dengan E-Ticketing PAI diprediksi akan menaikan indeks digitalisasi Kota Tegal dari angka 80 menjadi 85.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono mengatakan, digitalisasi juga akan diterapkan di sektor-sektor lainnya sebagai upaya transparansi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tegal.
“Diharapkan indeks digital Kota Tegal naik dari 80 menjadi 85. Dengan sistem pembayaran secara elektronik, diharapkan semakin transparan terkait pendapatan retribusi maupun pajak. Sehingga saya berharap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tegal akan naik,” kata Dedy Yon Supriyono.
Hadir Forkopimda Kota Tegal, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozi, Kepala Bank Jateng Koordinator Tegal Bambang Ristianto dan Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Tegal, Camat dan Lurah se-Kota Tegal menyaksikan launching E-Ticketing PAI yang ditandai dengan uji coba pembayaran tiket oleh Wali Kota bersama Sekda Kota Tegal Johardi.
“Dengan adanya pelayanan ini, saya minta dukungan penuh dari masyarakat, karena obyek utama adalah masyarakat. Harapannya dengan sistem digital ini juga akan diterapkan di parkir mall, pajak restoran, rumah makan dan lain sebagainya,” jelas Wali Kota.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozi mengatakan dengan di launching bersama pajak-pajak daerah, Kota Tegal berubah status ke yang tertinggi bersama kabupaten/kota lainnya.
“Mulai dari inisiasi, berkembang, maju dan sekarang yang tertinggi digital. Dari 542 kabupaten/kota, Kota Tegal bersama 90 daerah lainnya, naik angkanya di atas 80. Hitungan kawan-kawan 84 sampai 85. Insya Allah Kota Tegal dapat meraih angka itu,” ungkap Taufik Amrozi yang berharap digitalisasi di Kota Tegal juga merambah ke retribusi-retribusi lainnya.
Bank Indonesia, disebutkan Taufik Amrozi, mendorong pembayaran secara digital. Salah satunya di tempat wisata seperti PAI.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan digitalisasi harus kita terima. Apalagi saat ini lompatannya sudah tinggi, sehingga kita tidak bisa menafikan perkembangan digital ini,” ungkap Taufik yang dibuktikan dengan transaksi digital sampai 40 persen melebihi prediksi, dan penggunaan aplikasi pembayaran juga sekitar 40 persen.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Cucuk Daryanto mengatakan, loket masuk PAI mulai menggunakan e-tiket sejak diluncurkan. Namun hingga awal tahun baru 2022, PAI masih melayani pembayaran secara manual maupun elektronik. Kemudian per tanggal 1 Januari 2022, metode pembayaran elektronik melalui kanal Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS) mulai diberlakukan sepenuhnya.
Menurut Cucuk, pembayaran tiket dengan elektronik melalui QRIS
dengan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Cucuk juga menyampaikan launching e-ticketing PAI Kota Tegal dalam rangka percepatan dan perluasan digitalisasi daerah khususnya Pemkot Tegal.
“Sistem e-ticketing ini bertujuan mendorong penggunaan transaksi tunai untuk beralih ke transaksi non tunai dengan kanal QRIS, metode pembayaran non tunai (cashless) dengan kanal QRIS ini dapat dilakukan dengan semua dompet digital seperti ovo, shopepay, go-pay, link-aja, dan semua aplikasi m-banking yang sudah terintegrasi dengan kanal QRIS,” ujar Cucuk.
Sedang untuk pembayaran secara tunai (cash) masih dapat dilakukan dengan menggunakan M-Pos, dimana laporan keuangannya sudah terintegrasi by system.
Cucuk berharap dengan peningkatan pembayaran secara digital ini dapat meminimalisir kebocoran yang ada sehingga akan meningkatkan PAD Pemkot Tegal.
“Dengan pembayaran menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dan masyarakat sehingga menjadi lebih efektif, efisien dan lebih dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Nino Moebi