Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih serta segenap Forkompinda pada peresmian renovasi Pendopo Kabumian.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meresmikan renovasi kompleks Pendo;o Rumah Dinas Bupati dengan  nama Pendopo Kabumian, Jumat (17/12)

Bupati juga mengumumkan perubahan penetapan nama jalan di beberapa ruas jalan protokol di Kota Kebumen. Acara peresmian nama jalan baru itu dihadiri Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih, Ketua DPRD Sarimun serta segenap Forkompinda dan tokoh masyarakat.

Bupati mengungkapkan, perubahan nama jalan ini tidak dilakukan secara tiba-tiba. Namun sudah melalui kajian yang mendalam dengan fokus grup diskusi menghadirkan sekaligus mendengar masukan dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pelaku usaha dan stakeholder lain. Dari situ disepakati perlu ada perubahan nama jalan di beberapa ruas kota Kebumen.

Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen kini menjadi Pendopo Kabumian.(Foto: SB.Ist)

“Pertama yang perlu dipahami bahwa perubahan ini tidak dilakukan secara tiba-tiba. Sudah kita kaji sejak lama. Kita lakukan FGD, dengan menghadirkan para tokoh masyarakat, termasuk pelaku usaha. Dari situ kemudian disepakati bersama memang beberapa ruas jalan di Kebumen perlu ada perubahan,” ujar Arif Sugiyanto .

Dia menuturkan, ada sejumlah alasan filosofis dan yuridis mengapa perubahan nama jalan perlu dilakukan. Pertama, untuk alasan filosofis, pemerintah perlu mengganti nama jalan di Kebumen untuk menghargai dan mengenang jasa para pahlawan nasional dan mengenang jasa dari para tokoh daerah Kebumen.

“Misalnya seperti Jalan Pahlawan itu kita ganti dengan jalan Soekarno-Hatta. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap proklamator bangsa. Kemudian kita juga memberi penghargaan kepada tokoh NU sekaligus pendirinya, KH. Hasyim Asy’ari, dan tokoh Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Keduanya adalah pahlawan nasional,”terangnya.

Bupati Arif Sugiyanto meresmikan Jalan Pahlawan depan Pasar Tumenggungan ke barat kini menjadi Jalan Soekarno-Hatta.(Foto:SB/Ist)

Dalam Surat Keputusan Bupati sebelumnya, yakni SK Bupati Nomor 050/889 tahun 2017 juga telah disebutkan tentang aturan perubahan nama jalan nasional yang ada di Kebumen menjadi jalan kabupaten. Artinya pemerintah kabupaten diberi hak untuk menganti nama jalan nasional di wilayahnya masing-masing sesuai kearifan lokal.

“Seperti halnya jalan nasional Kutoarjo-Kebumen itu kan sampai masuk wilayah kota karena memang itu dulu masuk jalan nasional yang dilalui bus antarkota. Sekarang dengan peraturan itu kita bisa menggantinya dengan jalan KH Hasyim Asy’ari. Demikian juga jalan dari Simpang Tiga Pejagoan  sampai Simpang Lima kita ganti Jalan KH Ahmad Dahlan,”ujar dia.

Kemudian ada juga pemberian nama jalan baru, dimana sebelumnya jalan tersebut belum ada namanya. Termasuk pemberian nama jalan untuk mengenang R. Bodronolo tokoh pendukung perjuangan Sultan Agung melawan VOC. Ki Brodonolo ini merupakan Bupati Kebumen, dulu masih bernama Adipati Panjer.

Selain nama jalan, Bupati juga memberikan nama Pendopo Rumah Dinas Bupati dengan nama baru. Yakni Pendopo Kabumian. Sebelumnya Pendopo Bupati tidak ada nama. Hanya disebut Pendopo Bupati.

“Pendopo adalah tempat kita berkumpul, sharing, berbagi dan menyatukan langkah dan tangan kita. Kebersamaan, kemitraan, persatuan dan kesatuan akan selalu kita suburkan di sini. Cita-cita kita akan melangit, tetapi kaki kita akan tetap menapak bumi. Jatidiri kita akan tetap membumi. Kita akan membumikan kebaikan dan kemaslahatan mulai dari pendopo Kabumian ini,” tandas Bupati.

Komper Wardopo

9 Nama Jalan Baru di Kebumen.

  1. Jalan Pahlawan diganti dengan jalan Sukarno-Hatta. Jaraknya dari ruas jalan Tugu Lawet sampai depan Kantor Pos Kebumen.
  2. Ruas jalan yang mengelilingi Alun-alun Kebumen diganti dengan Jalan Merdeka sebagai simbol Kota Perjuangan. Sebelumnya putaran Alun-alun Kebumen masuk Jalan Pahlawan, Jalan Mayjen Soetoyo  dan Jalan Veteran.
  3. Jalan R. Bodronolo merupakan jalan yang sebelumnya Jl. Raya Soka  dari lampu merah Simpang Empat Mertokondo sampai lampu merah Simpang Tiga Jalan Ronggowarsito, Pejagoan.
  4. Jalan KH. Ahmad Dahlan merupakan jalan yang sebelumnya Jl Raya Sokka, dari lampu merah Simpang Tiga Jalan Ronggowarsito sampai lampu bangjo Simpang Lima Giwangretno.
  5. Jalan dr R Moehiman Kromoatmodjo, merupakan jalan baru letaknya Simpang Empat pada jalan HM Sarbini sampai ke arah Stadion Chandradimuka terus sampai  Simpang Tiga Jalan Arungbinang.
  6. Jalan Kutoarjo-Kebumen diganti dengan Jalan KH Hasyim Asy’ari, letaknya dari SPBU Kota sampai lampu merah Kedungbener.
  7. Jalan Kasaran diganti dengan Jalan Pondok Tamansari, letaknya dari Simpang tiga Jalan Adikarso terus melewati Pondok Pesantren Tathmainul Qulub Tamansari, Kelurahan Tamanwinangun, sampai dengan Jalan Kejayan.
  8. Jalan Lingkar Selatan menjadi Jalan Kebumen Raya, letaknya dari lampu merah Simpang Lima Giwangretno, Sruweng sampai lampu merah Kedungbener.
  9. Jalan Mangga diganti dengan jalan Jalan Jaksa Agung R Soeprapto, letaknya dari Simpang empat SMP N 5 Jalan  Soekarno-Hatta ke arah selatan sampai Jalan Kolonel Sugiyono.

(Sumber: Kominfo)