blank
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Dikti Prof Ir Nizam MSc DIC PhD,IPU, Asean Eng (kanan), Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (Tengah) dan Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho sedang menggunting pita sebagai pertanda diresmikannya pelatihan  Cyber Security Hub Solo Technopark di Solo, Kamis (16/12). Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam, M.Sc., D.I.C., Ph.D.,I.P.U., Asean Eng mengatakan,  Indonesia sangat membutuhkan tenaga atau sumber daya manusia di bidang cyber security.

Mereka ini bertugas menahan ataupun menangkal serangan yang menyerang sistem siber Indonesia yang jumlahnya jutaan dalam seharinya.

“Setiap harinya, serangan ke dalam sistem siber kita mencapai jutaan jumlahnya. Berbagai bidang yang menjadi sasaran diantaranya sekolah, kampus, kantor pemerintahan,” kata Prof Nizam ketika ditemui usai meresmikan Cyber Security Hub Solo Technopark di Solo, Kamis (16/12).

Pada acara yang dihadiri Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S,H., M.Hum., Dirjen Dikti menjelaskan, tidak hanya serangan tetapi antiserangan juga muncul. Serangan yang terjadi beragam jenisnya di antaranya mengambil password.

“Sedangkan alasan serangan di antaranya karena iseng, merasa sok jago masuk ke sistem. Atau ada yang berlatih hingga tujuannya mengarah ke perbuatan kriminal. Untuk itu kita harus siap. Kita harus mulai dari mengamankan diri, institusi sampai mengamankan negara,” kata dia.

Dari penyelenggaran pelatihan diharapkan akan  banyak talenta yang bisa mengamankan  “Kita juga  tahu anak kita sangat kreatif. Untuk itu jangan sampai nantinya mereka salah arah juga menjadi  penjahat siber. Bagaimana cara kita menjadikan anak kita police cyber, pelatihan demikian inilah jawabannya,” terangnya.

Ikuti Perkembangan Zaman

Sementara Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho mengatakan, pelatihan Cyber Security merupakan salah satu upaya mendorong anak muda yang memiliki talenta untuk bisa mengikuti perkembangan jaman.

Pelaksanan pelatihan berlangsung secara daring dan luring serta ditargetkan pada tahun 2021 sebanyak 10.000 peserta telah mengikuti pelatihan. Kita berharap di tahun 2022 pelatihan yang digelar bisa diikuti 200.000 peserta.

Sementara itu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang juga hadir menyatakan, bagi masyrakat yang awam hendaknya lebih aware tentang pentingnya Cyber Security. “Adanya cyber security hub ini diharapkan terutama untuk anak-anak muda bisa lebih aware tentang pentingnya program ini  Mungkin ke depannya bisa lebih melangkah lagi yang lebih jauh semisal ke digital forensic. Maknanya  semua data bisa kita amankan,” katanya.

Pada kesempatan sebelumnya Ketua Pelaksana Cyber security Hub Solo Technopark (STP) Dr Sutanto SSi DEA melaporkan, kegiatan yang digelar merupakan bentuk kerjasama antara kementrian dan UNS  serta diimplementasikan di STP. Cyber Security Hub ke depan  akan menjadi sesuatu yang sangat menarik  baik dari aspek bisnis sendiri maupun dari teknologinya.

Pelatihan, tidak hanya mencetak orang yang nantinya berhasil mengendalikan atau menyelesaikan serangan siber. Yang diinginkan dalam roadmap-nya adalah mencetak enginer, arsitek yang bisa membuat desain security.

“Kali ini kita ingin memulai dari Solo sebuah model sebuah role model untuk menyiapkan SDM talenta-talenta digital utamanya di bidang cyber security. Tidak hanya urusan serangan cyber tapi kita harus mulai bisa membuat sebuah desain arsitektur untuk security di bidang siber itu sendiri,“ jelasnya.

Bagus Adji