BLORA( SUARABARU.ID) – Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati meresmikan dan menyerahterimakan sarana-prasarana program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Blora tahun anggaran 2021, di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Kepala Bappeda Blora, Kepala Dinrumkimhub Blora, perwakilan Arwani Thomafi Anggota Komisi V DPR RI, Camat Blora, Lurah Tegalgunung, dan Ascot mandiri Program Kotaku Lilik Trilaksono.
Wabup Blora, Tri Yuli Setyowati, ST, MM mengapresiasi program tersebut karena sangat membantu pemerintah dan masyarakat. Terlebih, di masa pandemi ini pemerintah harus melakukan refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
“Karena pandemi, kami melakukan refocusing, tetapi pembangunan harus tetap kami lakukan salah satunya dengan program kotaku. Ini sangat membantu kami untuk membangun kelurahan-kelurahan yang ada di Kabupaten Blora,” kata Wabup.
Dijelaskannya , bahwa hadirnya program ini juga disambut positif oleh masyarakat. Maka kemudian pihaknya juga berharap agar program Kotaku ini dapat berkelanjutan.
“Masyarakat juga senang sekali terbantu dengan adanya program ini, membantu untuk mengurangi kekumuhan yang ada di wilayah perkotaan,” imbuhnya.
Tri Yuli Setyowati pun menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan Anggota DPR RI Arwani Thomafi dan Kepala BPPW Jateng agar program Kotaku di Blora dapat berkelanjutan.
“Jadi Pak tolong disampaikan kepada Gus Arwani bahwa untuk program Kotaku ini tetap harus berkelanjutan di tahun 2022 untuk Kabupaten Blora. Juga bapak kepala BPPW Jateng, kami berharap agar ada kesinambungan di 2022 benar-benar bisa kami dapatkan, kami siap nanti harus seperti apa, yang terpenting masyarakat kami bisa menerima manfaatnya,” tandas Wabup.
Wakil Bupati Blora berpesan kepada masyarakat setempat, agar adanya sarana dan prasarana yang telah diberikan ini dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
Kepala BPPW Jawa Tengah, Cakra Nagara menjelaskan bahwa adanya kegiatan-kegiatan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui BPPW Jawa Tengah tersebut, salah satunya adalah bertujuan untuk mengurangi kawasan kumuh.
“Kita berupaya kawasan kumuh ini semakin lama semakin mengecil, Alhamdulillah daerah Asem Kembar (di Tegalgunung) ini saya melihat saat ini tempat yang begitu indah,” ucap Cakra Nagara.
Lebih lanjut Cakra Nagara mengatakan bahwa ada beberapa kegiatan Kotaku, yakni padat karya (cash for work) dan lain lainnya yang merupakan kegiatan kolaborasi, didukung dan didanai pemerintah pusat untuk Blora.
“Kemudian ada beberapa terkait dengan penataan kawasan dan pembangunannya, yang pertama kegiatan Kotaku Reguler. Adapun Kotaku reguler ini ada di dua tempat yaitu di Kelurahan Tegalgunung dan Sonoerjo,” terang Cakra
Selanjutnya adalah padat karya (cash for work) yang ada di tujuh kelurahan dengan nilai masing-masing 300 jutaan. “Jadi padat karya ini difokuskan untuk pemeliharaan masyarakat dapat memaksimalkan manfaat dari yang sudah dibangun,” imbuh Kepala BPPW Jawa Tengah.
Sementara itu, Ascot mandiri Program Kotaku, Lilik Trilaksono merinci ada tujuh kelurahan yang menerima program cash for work yakni Kelurahan Mlangsen, Jetis, Tambahrejo, Bangkle, Karangboyo, Ngroto, Ngelo.
“Ada empat kelurahan yang ada di Kecamatan Blora, dan tiga kelurahan di Kecamatan Cepu. Kegiatan-kegiatan tersebut sudah dilaksanakan dan pada tanggal 22 dan 23 November lalu, dan sudah dilakukan sertifikasi oleh satker pelaksanaan prasarana permukiman,” ungkap Lilik Trilaksono.
“Ada beberapa masukan dan temuan dari tim satker dan pada hari ini sudah kita tindak lanjuti semua,” ucap Ascot mandiri Program Kotaku.
Kemudian, dikatakan Lilik Trilaksono bahwa ada juga bantuan pemerintah untuk masyarakat reguler, yang diterimakan kepada dua kelurahan yakni Sonorejo dan Tegalgunung.
“Kegiatan itu sudah dilakukan, 100% kegiatan fisik dan laporan keuangannya 100% dan pada 13 Desember kemarin sudah dilakukan sertifikasi terkait kegiatan tersebut,” jelas Lilik Trilaksono.
Kudnadi