blank
Wali kota Gibran Rakabuming Raka  (dua dari kanan) didampingi Kapolresta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak (paling kanan) dan Romo Emmanuel Nuwa MSS (tiga dari kanan) tengah memberikan keterangan kepada wartawan ketika melakukan pengecekan kesiapan prokes di Gereja Santo Paulus  Surakarta, Kamis (16/12). Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta memberikan jaminan keamanan selama perayan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di semua gereja di wilayah setempat . Untuk itu dikerahkan sebanyak 750 personel dari TNI dan Polri yang dilengkapi  dengan senjata api .

“Kami pastikan TNI dan Polri sebagai representasi negara akan hadir untuk memberikan jaminan keamanan  dalam pelaksanaan Natal  di Surakarta agar berjalan tertib , lancer, damai, sejuk, serta tentunya harus sehat,“ kata Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak ketika melakukan pengecekan kesiapan prokes di Gereja Santo Paulus  Surakarta, Kamis (16/12).

Pada acara yang dihadiri Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Dandim 0735/ Surakarta Letkol Inf Devi Kristiono SE, lebih lanjut Kapolresta menjelaskan, untuk pengamanan Natal telah dilakukan setting personel baik TNI maupun Polri.

Bahkan telah diperoleh back up personel dari Samapta Polda Jateng Serta Detasemen C Sat Brimob Polda Jateng.

“Meski telah dilakukan pengecekan namun sehari sebelum pelaksanaan misa/ibadah Natal akan dilaksanakan clearence oleh unit K-9  Samapta Polresta Surakarta, dan Jihandak serta teman teman  dari Detasemen  ataupun Brimobda Jateng.  Tim Gegana Jihandak yang akan melasanakan sterilisai di gereja di Surakarta yang akan melaksanakan misa atau ibadah Natal,” terangnya.

50 Persen

Sementara itu Romo Emmanuel Nuwa MSS selaku Pastor dari Gereja Santo Paulus Surakarta mengatakan pihak gereja sudah mempersiapkan dengan baik seluruhnya termasuk Prokes.

“Sejak dua tahun lalu gereja meminta kepada umat untuk mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Mereka yang pergi ke gereja adalah jemaat yang sungguh sungguh sehat. Usai kegiatan seluruh ruangan disemprot dengan desinfektan. Untuk itu pada perayan natal nanti mereka yang ke gereja harus berada dalam keadaan sungguh sungguh sehat,” kata Romo Emmanuel.

Kegiatan misa perayaan Natal akan digelar tanggal 24 dan 25 Desember. Dan setiap harinya diselenggarakan tiga kali misa.

Jemaat yang hadir dalam perayaan ekaristi hanya 50 persen dari kapasitas gereja sebesar 2.500 orang. Selain itu juga diterapkan sistem kartu selama mereka belum memiliki aplikasi peduli lindungi. Bagi jemaat yang tidak tertampung, bisa mengikuti lewat online.

“Perayaan Misaa Natal digelar secara Luring dan Daring”, terangnya.

Protokol Ketat di Gereja

Masih dalam kesempatan sama Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menambahkan, pihak gereja menerapkan SOP dengan sangat ketat. Pihaknya juga melihat kursi di ruangan gereja sudah ditandai mana yang boleh dijadikan tempat duduk atau pun harus kosong.

“Di Gereja Santo Paulus juga terdapat ruang kesehatan, ada  fasilitas live streaming. Untuk jemaat yang  tidak enak badan tak perlu memaksakan diri datang ke gereja nanti  bisa  bisa mengikuti ekaristi dari rumah,” ujarnya.

Bagus Adji