blank
Sat Lantas Polres Kebumen memasang rambu rawan longsor di bawah Bukit Selarandan pada ruas jalan Kebumen-Karangsambung.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tingginya curah hujan akhir-akhir ini perlu diwaspadai. Terutama bagi pengguna jalan yang melintasi tebing Selaranda, Kecamatan Karangsambung, Kebumen.

Pasalnya, lokasi di tepi Sungai Luk Ulo tersebut rawan terjadi longsor. Apalagi saat turun hujan deras.  Bagi warga setempat, mereka sudah paham sehingga akan lebih hati-hati saat melintas.

Namun bagi pengguna jalan, terutama dari luar daerah yang tidak hafal daerah tersebut akan sangat berbahaya jika tidak waspada, karena menganggap daerah itu aman.

blank
Personel Polres Kebumen menunjukkan rambu rawan longsor di tepi jalan dekat tebing batuan Selaranda.(Foto:SB/Ist)

Tak ingin kecolongan, Sat Lantas Polres Kebumen Selasa (14/12) memasang papan imbauan daerah rawan longsor agar semua yang melintas jalur tebing Selaranda untuk lebih hati-hati.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Iptu Tugiman menjelaskan , pemasangan rambu dilakukan di beberapa titik pinggir jalan di bawah tebing Selaranda.

“Sudah kami pasang. Ini bentuk antisipasi supaya warga lebih hati-hati. Di daerah itu tebing batu seringkali longsor. Ini tentu sangat berbahaya bagi pengguna jalan,”jelas Iptu Tugiman.

Dalam catatan Polres Kebumen, meski belum pernah ada kasus pengguna jalan tertimpa material longsor, beberapa kali batu ukuran besar longsor dan menutup jalan.

Tebing Selaranda atau Waturanda berada di ruas jalan Kecamatan Kebumen-Karangsambung di Kebumen utara.  Jalan di bawah tebing Selaranda itulah yang rawan longsong. Pada musim kemarau di bawah tebing di atas Sungai Luk Ulo itu sering dapakai selfi untuk mejeng karena lokasnya bagus.

Jalur tersebut cukup ramai dilintasi para pelajar dan mobil pengangkut material pasir hasil tambang pasir Sungai Luk Ulo. Sering pula kendaraan luar daerah menuju Kecamatan Saadang atau ke kawasan cagar geologi LIPI Karangsambung, yang kini menjadi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Komper Wardopo