Warga ketika mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar Binda Jateng. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Kecuali menggelar vaksinasi covid-19 massal bagi pelajar, santri dan masyarakat umum secara door to door di empat daerah, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, juga menekankan pentingnya disiplin mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Vaksin Covid-19 yang disiapkan kali ini sejumlah 15.000 dan diberikan kepada warga di Banjarnegara, Pekalongan, Batang dan Wonosobo. Warga di empat daerah tersebut tampak antusias mengikuti program vaksinasi massal.

Kepala Binda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto, SH MM menyebut vaksinasi untuk pelajar dan santri diselenggarakan di SMP Negeri 2 Pejawaran Banjarnegara. Sedang vaksinasi door to door bagi masyarakat umum dilaksanakan di 14 lokasi di empat daerah.

“Lokasi tersebut meliputi Desa Danakerta Punggelan dan Wanadadi Banjarnegara. Gedung PSC 119 Desa Wanadri Bawang, Desa Kebumen Tulis, Desa Adinuso Subah dan Desa Banyuputih Batang,” bebernya.

Selain itu, vaksinasi door to door juga digelar di Desa Depok, Desa Pawedan, Desa Wonoyoso Buaran dan Desa Kajen Pekalongan. Di Wonosobo vaksinasi dilakukan di Desa Sapuran dan Desa Pasuruan serta Desa Binangun Watumalang.

“Perkembangan capaian vaksinasi di Jawa Tengah hingga Rabu, 8 Desember 2021 kemarin, sebagaimana tersaji di laman (https://vaksin.kemkes.go.id/) menunjukan progres yang sangat baik yaitu sebesar 73,02 persen. Kondisi tersebut menunjukkan perkembangan yang baik,” katanya.

Prokes

Namun, tambah dia, di empat daerah yang dilaksanakan kegiatan vaksinasi hari ini masih di bawah 70 persen. Di Batang baru mencapai 61,12 persen, Pekalongan 64,05 persen, Banjarnegara 64,19 persen dan Wonosobo sudah mencapai 66,08 persen.

“Hal itu menjadi alasan Binda Jateng kembali melaksanakan vaksinasi di empat wilayah tersebut pada hari ini.
Metode door to door atau jemput bola merupakan cara yang efektif untuk menyisir warga yang belum divaksin,” paparnya.

Nakes dari Binda Jateng didampingi perangkat desa setempat langsung mendatangi kediaman warga kategori lansia dan difabel di rumah masing-masing. Mereka pun dengan rela hati beri suntikan vaksin Covid-19.

“Dengan vaksinasi door to door sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena warga yang memiliki keterbatasan ke sentra vaksinasi dapat mendapatkan vaksin tanpa harus keluar rumah. Apalagi capaian vaksin kelompok lansia baru berada di angka 65,20 persen,” sebutnya.

Masyarakat dan pelajar setelah mendapatkan vaksin diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19, karena pandemi virus corona belum berakhir. Kekebalan komunal (herd immunity) juga diyakini dapat segera terbentuk, dan aktivitas ekonomi kembali normal seperti sediakala.

“Pihak penyelenggara berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan vaksinasi massal door to door yang digelar Binda Jateng. Warga Saya minta tetap disiplin menerapkan prokes Covid-19,” ungkapnya.

Kepada masyarakat luas, Binda juga menekankan pentingnya disiplin mematuhi protokol kesehatan (Prokes), yang mencakup memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, serta mengurangi bepergian kecuali untuk kepentingan mendesak.

Ditekankan bahwa vaksinasi hanya merupakan salah satu upaya menghindarkan diri dari paparan covid-19. Setelah divaksin kekebalan tubuh orang yang bersangkutan meningkat, tetapi tidak berarti bebas dari paparan covid-19.

Muharno Zarka-Mul