blank
Personel BPBD Kabupaten Wonogiri tampil memprakarsai pengurasan sumur-sumur warga yang tercemari lumpur banjir.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Lumpur banjir Kali Dimoro dan Sungai Wiroko di Kecamatan Tirtomoyo dan di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, telah mencemari sumur-sumur milik warga.

Pasalnya, luapan banjir ikut menggenangi sumur-sumur milik masyarakat. Lumpur banjir masuk ke dalam lubang sumur dan membuat air sumur menjadi keruh.

Pada hal, air sumur selama ini diandalkan menjadi air baku untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari rumah tangga masyarakat. Yakni untuk air minum, memasak, cuci dan mandi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam, menyatakan, telah dilakukan upaya pengurasan air sumur-sumur warga yang tercemari lumpur banjir.

Caranya, dengan menyedot tampungan air di dalam sumur memakai mesin pompa, untuk dikeringkan. Setelah pengurasan, air sumur kembali jernih dan layak untuk pemenuhan minum warga.

Pengurasan sumur dilakukan oleh para relawan siaga bencana, personel BPBD, anggota TNI dan Polri. Juga melibatkan para aparat dari Kantor Kecamatan dan perangkat desa serta pihak terkait lainnya.

Tanah Longsor

Pengurasan sumur, dilakukan bersamaan kerja bakti membersihkan lantai rumah dari endapan lumpur banjir. Itu berlangsung, bersamaan dengan pembersihan endapan lumpur yang menutup badan jalan yang membahayakan para pemakai jalan.

blank
Kerja bakti massal dilakukan untuk membersihkan endapan lumpur. Itu dilakukan setelah banjir di Tirtomoyo, Wonogiri, mengalami surut.

Seperti diberitakan, banjir Kalio Dimoro dan Sungai Wiroko, telah merusak ratusan hektare (Ha) tanaman pangan petani. Menggenangi ruas jalan desa, jalan antarkecamatan dan ruas jalan raya antarprovinsi. Juga menggenangi setidak-tidaknya 31 rumah warga.

Di Kecamatan Tirtomoyo, kecuali banjir juga terjadi tanah longsor yang menimbuni badan jalan di Desa Hargantoro, dan menyebabkan dua dusun terisolir.

Akses hubungan darat terputus, karena badan jalan tertimbun material longsoran setebal 2 Meter dan panjang 30 Meter. Lokasinya di ruas Slareng-Janganti Simpang Manggal.

Untuk membuka kembali akses jalan yang terputus tersebut, Kabag Ops Polres Wonogiri Kompol Budiyono dan Kasat Sabhara AKP Supardi, memimpin peleton Bhayangkara untuk memprakarsai kerja bakti massal. Yakni untuk menyingkirkan material longsor yang menimbun badan jalan.

Bersamaan itu juga dilakukan pembersihan endapan lumpur di sejumlah ruas jalan bersama personel TNI, BPBD, Damkar, relawan siaga bencana, perangkat desa, aparat kecamatan dan warga masyarakat.

Bambang Pur