JAKARTA (SUARABARU.ID) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akan melibatkan berbagai pihak dalam upaya percepatan pengembangan industri game lokal.
Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Sartin Hia mengatakan pihaknya akan melaksanakan tugas dan fungsi sinkronisasi serta koordinasi dan pengendalian untuk mengembangkan industri game lokal yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
“Kemenko Marves untuk mendukung percepatan pengembangan industri game tersebut perlu kita dorong, kita himpun kerja sama antara tiap pemangku kepentingan, baik itu dari sisi pemerintah, perbankan, swasta, maupun industri-industri kreatif lainnya,” ujar Sartin dalam konferensi pers virtual penyelenggaraan final Piala Presiden Esports 2021, Rabu.
Sinergi tersebut, menurut dia, sangat diperlukan untuk menangani isu akses, salah satunya permodalan sebagai salah satu tantangan utama dalam proses pengembangan industri game lokal. Kemudian, upaya perluasan akses permodalan tersebut dapat dilakukan melalui matching fund, pendanaan berbasis kekayaan intelektual.
Mengutip data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), ia mengungkapkan pangsa pasar dari game nasional, termasuk game esport, masih didominasi oleh game-game luar negeri.
“Dari perhitungannya, kurang lebih kira-kira sebesar 99,5 persen atau setara lebih dari 1,7 miliar dolar AS pada 2020. Padahal kita tahu pada 2025 sudah diproyeksikan bahwa pasar game Indonesia akan bisa mencapai 2 miliar dolar AS,” kata Sartin.
Tren peningkatan pengeluaran global tersebut, sambung dia, didominasi oleh game mobile, konsol dan komputer.
“Proyeksi pasar mobile game ini akan meningkat hingga kurang lebih 125 dolar AS. Maka, berdasarkan data-data tersebut, ada kebutuhan sangat perlu menjaga atensi kita dalam hal peningkatan daya saing industri game lokal kita sehingga mampu bersaing dengan industri game asing,” jelas Sartin.
“Oleh karena itu, kita sangat membutuhkan inisiatif dari pemerintah dan kita semua untuk menjawab permasalahan tersebut melalui percepatan dari pengembangan industri game lokal. Ini menjadi perhatian khusus dan serius dari Kemenko Marves,” tambahnya.
Ia pun mengambil studi kasus pada 1999 ketika Korea Selatan mampu membentuk sebuah lembaga pendukung industri game yang menjadi Korea Creative Content Agency untuk mengembangkan industri kreatif lainnya, termasuk animasi dan K-Pop.
Pada 2019, ia mengatakan, bahkan nilai ekspor kreatif konten di Korea Selatan mampu mencapai 10,19 miliar dolar AS dan sektor game mendominasi hingga 67 persen, atau setara dengan 6,8 miliar dolar AS.
“Tentu kita berpikir sebagai solusi di dalam potensi-potensi yang sudah tergambarkan, maka di dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional sudah tertuang bahwa salah satu penguatan ekonomi kreatif dan ekonomi digital adalah sektor game. Ini menjadi program positif yang perlu kita kawal dan kita kerjakan,” ujar Sartin.
“Kemudian, aplikasi dan konten digital. Hal ini tentunya semakin memperjelas urgensi dalam percepatan pengemabangan indsutri game lokal kita,” imbuhnya.
Sebagai upaya mengembangkan game lokal, game asli Indonesia Lokapala turut memeriahkan ekshibisi esport di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua sebagai pertandingan persahabatan.
Lokapala menjadi satu-satunya game lokal yang dipertandingkan di PON XX Papua, di antara empat nomor lain yang masuk dalam ekshibisi esport, yakni game Free Fire, Mobile Legends, eFootball PES 2021 dan PUBG Mobile.
Selain itu, untuk memajukan industri game lokal, Piala Presiden Esports 2021 juga menggelar cabang Lokapala. Piala Presiden Esports 2021 akan terus membawa semangat ini sama seperti gelaran tahun sebelumnya yang menjadikan game lokal Ultra Space Battle Brawl sebagai cabang ekshibisi.
Ant/Muha