blank
Rapat evaluasi pelaksanan program smart city di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Laju perkembangan program Kota Cerdas (Smart City) di Wonosobo menunjukkan capaian menggembirakan.

Sampai dengan akhir tahun 2021, program di mana Wonosobo masuk dalam 1 di antara 100 Kota Cerdas se-Indonesia itu disebut telah mencapai 92,8 persen.

Namun demikian, di balik capaian menggembirakan tersebut, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengakui sejumlah hal masih perlu penyempurnaan dan pembenahan lebih lanjut.

Hal itu perlu dilakukan agar program smart city benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Program tersebut akan memudahkan dan mempercepat layanan publik bagi masyarakat di era digital.

Di depan dewan penilai nasional evaluasi Kota Cerdas yang menguji Pemkab Wonosobo, Afif menegaskan komitmen untuk mendorong seluruh perangkat daerah agar lebih sinergis dalam upaya saling menguatkan enam program unggulan (quick win).

Dalam paparannya, Afif menyebut keenam program unggulan yang meliputi smart government, smart branding, smart economy , smart living, smart environment dan smart society di Wonosobo mulai menunjukkan kemanfaatan bagi masyarakat.

“Sebagai contoh kemanfaatan program smart city ini, adalah telah berjalannya program open data desa di Wonosobo, di mana 265 Desa/Kelurahan kini telah menerapkan keterbukaan pengelolaan anggaran yang dapat diakses publik 24 jam penuh di website resmi desa masing-masing,” tuturnya.

Kemudian, di program unggulan smart society, Afif juga menyebut telah operasionalnya layanan kegawatdaruratan Call Center 112 dan aplikasi Lapor Bupati yang mulai menjadi sarana publik menyampaikan aspirasi, aduan maupun beragam keluhan terkait kondisi aktual di Wonosobo.

100 Persen

blank
Program smart city diharapkan bisa memberi pelayanan publik yang mudah di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

“Di smart environment kami mengupayakan program pengelolaan sampah yang kedepan akan memungkinkan selesainya limbah keluarga di setiap desa. Sehingga tidak akan memenuhi tempat pembuangan akhir (TPA),” lanjutnya.

Di ketiga program unggulan lainnya pun, Afif menegaskan pemerintah daerah telah berupaya untuk dapat menjalankan setiap rencana sesuai dengan roadmap smart city yang telah disusun.

Plt Kepala Dinas Kominfo, Retno Eko SN menambahkan perihal manfaat program smart city dalam penanganan pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir juga sangat dapat dirasakan masyarakat.

“Dalam program unggulan smart economy, langkah untuk pemberian bantuan jaring pengaman sosial bagi masyarakat rentan dampak pandemi, juga telah memanfaatkan teknologi dan sistem yang sudah terintegrasi sehingga lebih tepat sasaran,” jelas Retno.

Dari sisi realisasi program, Retno juga merinci bahwa 13 rencana program smart governance, berhasil terwujud 10 atau 76,9 persen, kemudian 3 rencana program smart branding terwujud 3 atau 100 persen, smart economy terealisir 8 dari 8 rencana alias 100 persen.

“Kemudian di program smart living, realisasi juga mencapai 100 persen alias 7 dari 7 rencana selesai, di smart Society 8 dari 8 rencana alias 100 persen terealisir. Di smart environment dari 8 rencana program, juga berhasil terwujud 100 persen,” tandasnya.

Upaya pengembangan smart city, sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Umum RSUD Setjonegoro Wajiran merupakan program berkelanjutan. Sehingga adanya evaluasi bertahap secara periodik juga terus diperlukan.

Dengan sinergi seluruh perangkat daerah terkait dan dukungan kebiijakan pemerintah daerah, kemanfaatan dari smart city ini kedepan akan dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Seperti pemenuhan kebutuhan pangan murah, hingga keamanan dan kebersihan di setiap lingkungan,” pungkas Wajiran.

Muharno Zarka