BLORA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), pada Jumat malam melaksanakan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021 yang diperingati setiap 03 Desember.
Peringatan dilaksanakan secara sederhana di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, diisi kegiatan potong tumpeng, sambutan-sambutan dan penyerahan bantuan kepada para penyandang disabilitas. Tampak hadir Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., Ketua Komisi D DPRD Blora, OPD terkait, dan Komunitas Difabel Blora Mustika.
Dalam acara peringatan HDI tersebut, ada 3 difabel yang menerima bantuan dari Bupati Blora. Penyerahan dilakukan Bupati bersama Wakil Bupati dan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Blora.
Penerimanya adalah Pujiati (tuna netra) warga Desa Adirejo Kecamatan Tunjungan berupa tongkat alat bantu jalan, Hartoyo warga Desa Patalan, Kecamatan Blora menerima kaki palsu, dan Samini warga Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora menerima kursi roda.
“Terimakasih Pak Bupati, Bu Wakil Bupati dan semuanya yang hadir, kursi roda ini sangat membantu saya untuk beraktifitas sehari-hari. Semoga kebaikan bapak/ibu semuanya dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT,” ungkap Samini Tegalgunung.
Pada kesempatan itu, Bupati H. Arief Rohman, menyampaikan selamat memperingati Hari Disabilitas Internasional kepada seluruh penyandang disabilitas di Kabupaten Blora.
“Selamat hari disabilitas internasional kepada seluruh saudara komunitas difabel Blora. Tadi disampaikan bahwa di Blora kaum disabilitas jumlahnya mencapai 6000-an. Ini menjadi PR kami untuk terus mendampingi dan mengarahkan agar bisa mendapatkan pelayanan terbaik,” ucap Bupati Blora.
“Kemudahan akses pendidikan, kesehatan dan ekonomi menjadi hal yang harus kita upayakan bersama. Akan kita minta Dinas Sosial untuk terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan OPD lainya yang terkait agar bisa ikut memberikan dukungan kepada kaum difabel,” sambung H. Arief Rohman.
Untuk pemerataan akses pendidikan, menurutnya dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora akan menghibahkan lahan dan bangunan bekas gedung SD yang sudah tidak terpakai di Kecamatan Randublatung untuk pengembangan sekolah luar biasa (SLB).
“Wilayah selatan belum ada SLB untuk difabel, maka akan kita hibahkan salah satu gedung sekolah SD yang sudah tidak digunakan untuk pendirian SLB. Kalau tidak salah di Kelurahan Wulung Randublatung,” ungkap Bupati H. Arief.
Begitu juga untuk kesehatan, pihaknya ingin agar para difabel ini bisa memperoleh akses pelayanan kesehatan yang mudah dengan menggandeng seluruh Puskesmas dan Bidan Desa.
“Sedangkan untuk ekonomi, kita akan berikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan berbasis minat dan bakat yang dimiliki agar bisa mandiri. Seperti halnya teman-teman difabel di Kamolan yang kini giat mengembangkan kerajinan kain batik, seperti yang saya pakai ini,” tandas Bupati Blora.
Acara diakhiri dengan hiburan dimainkanmusic yang oleh anak-anak difabel, diantaranya Wahyu yang menyanyikan lagu Tatu bersama Bupati dan Wakil Bupati Blora.
Kudnadi