WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Menyikapi datangnya musim penghujan dan cuaca ekstrim, Wakil Bupati Wonosobo M Albar menghimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
“Sebab akhir-akhir ini, curah hujan di Wonosobo turun dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama. Ditambah kondisi geografis Wonosobo yang rawan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam,” katanya.
Menurut Albar, seperti tanah longsor yang terjadi di beberapa tempat baru-baru ini. Sehingga perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh warga, terutama yang berada di kawasan zona merah rawan bencana.
“Baru-baru ini banyak terjadi bencana alam tanah longsor di beberapa wilayah. Karena hujan deras dan berlangsung lama, sehingga menuntut kwaspadaan dan kesiapsiagaan bagi seluruh warga semua,” pintanya, Selasa (16/11).
Kewaspadaan menjadi penting karena bencana itu datangnya tiba-tiba, tidak bisa dikontrol oleh manusia. Semua dituntut selalu siap siaga dalam kewaspadaan untuk menanggulangi bencana yang terjadi di wilayahnya.
Selain terhadap bencana alam, Wakil Bupati juga menghimbau warganya agar tetap waspada terhadap penyebaran dan penularan virus corona. Apalagi, saat ini, pandemi global Covid-19 belum benar-benar berakhir.
Walaupun saat ini Wonosobo sudah turun ke PPKM Level 2, namun tidak berarti berarti sudah terhindar atau sudah bebas dari kasus Covid-19. Seluruh jajaran Pemerintah Kecamatan, Desa/Kelurahan diminta untuk memberikan contoh dalam pelaksanaan prokes Covid-19.
Kepada masyarakat agar jangan menurun dan kendor, tapi harus tetap disiplin terapkan prokes Covid-19 di mana pun dan kapan pun berada. Jangan sampai terjadi munculnya gelombang ketiga yang saat ini sedang berlangsung di belahan dunia lain seperti di Amerika dan Eropa.
PPKM Level 2
“Alhamdulillah Wonosobo saat ini sudah turun dari PPKM Level 3 ke PPKM Level 2. Karena cakupan vaksinasi sudah lebih dari 50 persen. Ini harus dipertahankan dan bisa diturunkan lagi agar segera ke PPKM Level I dan selesai tanpa level,” harapnya.
Namun semua tidak boleh lantas berleha-leha dan abai terhadap kasus Covid-19. Karena tidak ada yang tahu sampai kapan pandemi global Covid-19 ini akan berakhir dan tidak muncul penularan dan penyebaran virus corona lagi.
“Semua pihak harus tetap harus waspada, karena di belahan benua Eropa dan Amerika sedang berlangsung gelombang ketiga penularan dan penyebaran virus corona. Jangan sampai gelombang ketiga kasus Covid-19 sampai ke Indonesia,” tegasnya.
Selaku Wakil Bupati, Gus Albar juga meminta maaf kepada masyarakat Wonosobo, karena masih banyak infrastruktur yang belum sempurna dan sebagian ada yang rusak parah. Warga diminta bersabar karena saat ini anggaran masih difokuskan untuk penanganan pandemi gloval Covid-19.
Atas nama pemerintah, Gus Albar memohon maaf karena masih banyak infrastruktur yang rusak dan belum sempurna. Panjenengan semua harus bersabar. Saat ini masih dalam situasi sulit karena refokusing anggaran.
“Baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Kabupaten Wonosobo, saat ini anggarannya lebih difokuskan untuk penanganan pandemi global Covid-19 agar cepat selesai dan berakhir,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Kepil penerima simbolis sertifikat PTSL, Sucipto menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah Kepil beserta seluruh pejabat di Wonosobo atas kehadirannya di Kepil, karena baru kali ini dapat bertatap muka dengan pejabat.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Wonosobo dan BPN yang telah memfasilitasi program PTSL yang sangat berguna bagi peningkatan usaha dan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Muharno Zarka