SEMARANG (SUARABARU.ID)– Direktur Utama Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, dr H Masyhudi AM MKes merasa bersyukur, karena jumlah pasien covid-19 semakin berkurang. Bahkan hingga Jumat (12/11/2021) lalu, di RSI Sultan Agung sudah tidak ada lagi pasien covid-19.
”Kalau ada yang memprediksi pada Desember 2021 akan terjadi ledakan covid-19 akibat libur Natal dan Tahun Baru, boleh-boleh saja. Tetapi kalau ada yang memprediksi Desember 2021 covid-19 sudah hilang dari bumi Indonesia, kan juga boleh-boleh saja,” kata dr Masyhudi, dalam Semiloka Penguatan Ketahanan Keluarga di Era Pandemi, yang digelar di Hotel Pandanaran, Semarang, Sabtu (13/11/2021).
Semiloka ini diselenggarakan Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga, bekerja sama dengan Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat MUI Jateng, dibuka Ketua Umum Dr KH Ahmad Darodji MSi.
BACA JUGA: Progdi MH USM Buka Pendaftaran
Ketua Panitia Dra Hj Munawaroh Nurhadi menjelaskan, semiloka yang diikuti pengurus MUI se-Jateng ini, menghadirkan pembicara Wakil Ketua Umum MUI Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Mochamad Abdul Hakam SpPD.
Selain itu, ada pula Direktur Utama RSI Sultan Agung sekaligus Ketua Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat MUI Jateng, dr H Masyhudi AM MKes, Kepala Puskesmas Mijen dr Hj Masfufah, Ketua MUI Prof Dr Hj Sri Suhanjati dan Dra Hj Zuhar Mahsun.
Menurut dr Masyhudi, sebagian besar Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sudah PPKM Level 2, bahkan banyak yang sudah Level 1 termasuk Kota Semarang. Meski begitu, dia mengajak warga untuk tetap waspada dan tidak lengah. ”Tetap menjaga protokol kesehatan 5M secara ketat,” pesannya.
BACA JUGA: Alumni Smantig 88 Reuni dengan Bersepeda Santai
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam dalam materinya yang berjudul ‘Ketahanan Keluarga dalam Perspektif Kesehatan Masa Pandemi’ mengatakan, salah satu tips sehat itu adalah melakukan cuci tangan. Saat ini kasus-kasus seperti diare itu turun drastis, berkat rutin cuci tangan.
Dijelaskan dia, perkembangan sebaran covid-19 di Kota Semarang masuk Level 1. Meski dalam level itu, pemerintah bersama masyarakat harus tetap berikhtiar tetap menjaga protokol kesehatan, agar tidak terjadi lonjakan kasus baru.
Riyan