WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Setelah sukses melaksanakan festival dalang cilik dan dalang remaja, Sabtu (6/11), Dikbud Kabupaten Wonogiri menggelar lomba menatah wayang kulit.
Lomba ini berlangsung di Museum Wayang Indonesia (MWI) Padepokan Pak Bei Tani, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan ini, dilaksanakan dalam rangka menyambut peringatan Hari Wayang se Dunia Tanggal 7 Nopember 2021. Juga dalam upaya melestarikan wayang sebagai potensi seni bernilai adi luhung.
Sebagaimana diketahui, Tanggal 7 Nopember 2003, UNESCO menetapkan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga.
Kepala Dikbud Wonogiri melalui Kabid Kebudayaan, Eko Sunarsono SSn, menyatakan, lomba menatah wayang diikuti 32 anak dari jenjang pendidikan SMP.
Eko Sunarsono yang juga seniman dalang wayang kulit, berkata: ”Ini termasuk langka, karena lomba ini kiranya hanya terjadi di Kabupaten Wonogiri saja.”
Cinta Wayang
Lomba menatah wayang, tujuannya untuk mengembangkan minat, bakat dan ketrampilan seni tatah sungging, memupuk dan menanamkan jiwa serta semangat generasi muda cinta wayang.
Juga untuk memupuk persatuan dan kesatuan serta meningkatkan apresiasi dan partisipasi di bidang seni. ”Jadi pengembangan bakat seni, untuk memberikan ruang pembinaan kreativitas dan potensi, khususnya seni tatah sungging wayang kulit,” tandas Eko Sunarsono.
Materi lomba adalah menatah wayang ukuran mini, dengan media kulit sapi berukuran 15 x 20 CM. Peserta bebas memilih tokoh wayang yang menjadi favoritnya.
Kriteria penilaian meliputi kreativitas, teknik dan kerapihan. Peserta memperoleh waktu menatah dari Pukul 08.00 sampai 13.00. Tim juri terdiri atas Sukarno SSn, Eko Prihandoyo dan Sudomo SSn.
Untuk juara I, II dan III dimenangi oleh Muhamad Jagad Galih Saputra, Vicko Briansyah dan Muhamad Ridho Nurcahyo, semuanya siswa SMP Negeri 2 Manyaran.
Juara harapan I, II dan III Endah Sulistyorini (SMP Negeri 2 Wuryantoro), Dillan Sigit (SMP Negeri 2 Manyaran) dan Arsa Winan Hutomo (SMP Negeri 1 Wuryantoro). Para juara memperoleh piagam, piala dan uang pembinaan.
Bambang Pur