KUDUS (SUARABARU.ID) – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus Hari Santri Nasional, Pemkab Kudus menggelar pengajian kebangsaan di Pendapa Kabupaten, Sabtu (23/10).
Bupati Kudus Hartopo bersama unsur Forkopimda atau yang mewakili, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Kudus, serta Para alim ulama hadir secara langsung dalam pengajian yang juga disiarkan secara daring tersebut.
Suasana pengajian bertambah meriah dengan hadirnya grup rebana Azzahir pimpinan Habib Ali Zainal Abidin dari Pekalongan.
Sementara untuk mauidzoh Hasanah disampaikan oleh Habib Umar Muthohar dan KH Ulil Albab Arwani.
Dalam sambutannya, Bupati Hartopo mengatakan bahwa pengajian kebangsaan ini untuk memperingati maulid Nabi sekaligus hari santri nasional.
“Di malam hari ini kita bersama-sama berkumpul dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dan kebetulan peringatan maulid Nabi ini berdekatan dengan hari santri nasional tahun 2021. Oleh karena itu, pengajian kebangsaan ini untuk memperingati keduanya sekaligus,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menerangkan sejarah terbentuknya hari santri nasional.
“Resolusi jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia menghasilkan sebuah gerakan yang begitu heroik pada tanggal 10 november 1945. Inilah jiwa terbentuknya dari hari santri,” terangnya.
Atas spirit itulah timbul tema hari santri nasional di tahun ini ‘Santri Siaga Jiwa Raga’.
“Tema Siaga Jiwa Raga ini merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak, melainkan juga tazkiyatun nafis, yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai ‘tirakat’ lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Hartopo menerangkan lebih mendalam tentang tazkiyatun nafis ketika dicerna lebih dalam, yaitu hingga terjadinya alam semesta atau ‘sangkan paraning dumadi’.
“Nur Muhammad adalah awal sebuah kejadian dan Nur Muhammad adalah material dasar dari seluruh alam semesta. Oleh karena itu, tradisi maulid Nabi ini harus terus menerus kita jaga, kita lestarikan, dan kita budayakan ditengah hiruk pikuk peradaban ini,” jelasnya.
Oleh karena itu, Bupati Hartopo mengajak kita semua untuk meresapi, menyatukan pikiran sepenuh hati sehingga acara ini tak hanya seremonial semata.
“Marilah kita sama-sama menyatukan pikiran, jiwa, dan hati untuk mengikuti ritual maulid Nabi sehingga tidak sekedar seremonial semata, namun diharap mampu meningkatkan mahabbah kita kepada Rasulullah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut pula diserahkan Hibah sarpras peribadatan dan pendidikan keagamaan Ponpes Al Muayyad Al Maliky sebanyak 100 juta, Ponpes Yanbuul Qur’an, 300 juta, MTs Ma’ahid 200 juta. Serta penyerahan hadiah berupa trophy lomba dalam beberapa kategori.
Tm-Ab