Mbak Ita Semai Benih Padi Pemberian Megawati
Mbak Ita bersama Kelompok Tani Vanda Subur menyemai benih padi varietas unggul M70D pemberian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di persawahan padi gogo Kelurahan Cepoko, Gunungpati, Sabtu (16/10/2021). (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Bertepatan dengan Hari Pangan Dunia, Kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), menggelar kegiatan tebar benih padi M70D bersama Kelompok Tani Vanda Subur di Kelurahan Cepoko, Gunungpati, Sabtu (16/10/2021).

 

Kegiatan penyemaian benih bibit padi tersebut termasuk dalam program ketahanan pangan yang selama ini dijalankan Pemkot Semarang. Salah satu caranya adalah dengan menggalakkan model pertanian urban farming di daerah perkotaan Semarang.

 

“Mari jadikan momentum Hari Pangan Dunia ini untuk memerangi kelaparan dan gizi buruk. Dengan program ini kita wujudkan Kota Semarang tanpa kelaparan,” katanya, Minggu (17/10/2021).

Peringati Hari Pangan Dunia, Mbak Ita Semai Benih Padi Pemberian Megawati
Mbak Ita memberikan secara simbolis bibit benih tanaman kepada perwakilan warga Kampung Batik di Kampoeng Djadoel Semarang, Minggu (17/10/2021).

Adapun benih padi M70D yang disemai Mbak Ita dan Kelompok Tani Vanda Subur tersebut merupakan salah satu benih padi varietas unggulan yang diberikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, beberapa waktu lalu.

Varietas Benih Padi Unggul

Ada empat varietas benih padi unggul yang diberikan Megawati dan diujicoba tanamkan oleh Mbak Ita. Di antaranya varietas padi inpago, si denuk, MST dan M70D, dua nama pertama dari varietas padi itu sudah berhasil dipanen.

 

“Bu Megawati sendiri yang memberikan benih varietas padi unggul ini. Yang terbaru ada M70D mendapat 2,5 kilo dan ini lagi diuji coba semai. Nanti jika hasil bagus akan diimplementasikan di sawah atau lahan kosong,” kata Mbak Ita.

 

Mbak Ita menjelaskan, padi varietas M70D ini punya banyak kelebihannya, yakni umur tanam dan panen yang singkat. M70D hanya membutuhkan waktu satu semai, tanam dipot hingga panen cukup membutuhkan waktu 70 hari saja.

 

“Benih M70D dari Bu Megawati saya lakukan percobaan di Gunung Pati untuk menyemai benih di sawah padi gogo yang airnya sedikit, yang di Wonolopo yang banyak airnya. Nanti di hari ke-21 sudah keluar bibit tanamannya dan tinggal dipindah ke polybag. Bismillah tumbuh subur, 70 hari kedepan kita panen bersama,” katanya.

Tak hanya itu saja, saat menghadiri acara Tradisi Titiran Pembakaran Kampung Batik Rejomulyo dalam Pertempuran 5 Hari di Semarang, Mbak Ita juga secara simbolis memberikan bibit tanaman kepada warga Kampoeng Djadoel dengan maksud agar gerakan menanam bisa menyeluruh di setiap kampung.