blank
Menteri Luar NegerI RI Retno L.P. Marsudi menghadiri penandatanganan Kesepakatan untuk Perdamaian Afghanistan atau Comprehensive Peace Agreement (CPA) antara Amerika Serikat dan Taliban (29/2/2020). Penandatanganan ini merupakan langkah awal dari proses perdamaian Afghanistan. Foto: Ant

Kawal Masa Transisi

Komitmen Indonesia membantu pemulihan krisis di Afghanistan, kemudian dipertegas secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Kepala Negara pada KTT Luar Biasa G20 tentang Afghanistan yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (12/10) 2021, sebagai pernyataan yang disiarkan Kemenlu di Jakarta menyatakan masyarakat internasional harus mengawal masa transisi ini, menuju Afghanistan yang stabil, damai dan sejahtera.

KTT itu juga dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk PM Italia Mario Draghi dan Presiden AS Joe Biden, serta Sekjen PBB Antonio Guterres

Dalam kesempatan di depan para pemimpin dunia yang tergabung dalam Group of 20 atau G20, yang dihadiri oleh Wamenlu Mahendra Siregar dan Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa sudah sangat lama rakyat Afghanistan mendambakan perdamaian dan hidup normal.

Karena itu, upaya bersama untuk memperkuat koordinasi internasional dan dukungan terhadap PBB dalam mengatasi krisis kemanusiaan, ekonomi, dan keamanan di Afghanistan sangat dibutuhkan. Presiden Jokowi kemudian menekankan diperlukannya upaya untuk melakukan tiga hal.

Pertama, menjaga stabilitas dan keamanan, termasuk dengan membentuk pemerintah Afghanistan yang inklusif, di mana hak semua kelompok, khususnya perempuan, untuk berkontribusi harus diberikan.

Kedua, mengakhiri krisis kemanusiaan di Afghanistan, termasuk mendukung upaya PBB menggalang bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Afghanistan.

Sedangkan ketiga, memulihkan aktivitas ekonomi dan pembangunan dan Presiden Jokowi menegaskan bahwa G20 memiliki peran yang penting dalam menyikapi krisis yang terjadi di Afghanistan.

Bantuan darurat

Dalam perkembangannya, Indonesia menyatakan berkomitmen untuk menyalurkan bantuan senilai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp42,75 miliar bagi Afghanistan.