blank
Ahmad Umar Maulana (kiri)), gagal menundukkan pegulat Jatim, Dimas Septo Anugrah, di partai puncak. Ahmad Umar hanya meraih perak di Kelas Bebas 125 kg. Foto: dok/ist

MERAUKE (SUARABARU.ID)– Tim cabang olahraga gulat Jawa Tengah, menyumbang satu medali perak dalam PON XX/Papua, yang berlangsung di GOR Dispora Merauke, Selasa (12/10/2021).

Dalam pertandingan final Kelas Bebas 125 kg, pegulat Jateng asal Kudus, Ahmad Umar Maulana, kalah dari pegulat Jawa Timur, Dimas Septo Anugrah. Di kelas ini, perunggu diraih pegulat tuan rumah Papua, Oloan Silalahi, usai mengalahkan pegulat Jambi, Kusuma.

Kekalahan Umar atas pegulat Jatim Dimas itu, sudah terlihat sejak babak penyisihan. Umar dan Dimas sebelumnya tergabung dalam Grup B di babak penyisihan. Keduanya lolos ke semi final mewakili Grup B, yang diisi tiga pegulat, Umar, Dimas dan Rudi Haryanto (DKI Jakarta).

BACA JUGA: Laga Uji Coba Liga 3 Jateng, PSIW Kalah 0-2 dari Persibat

Di kelas ini, diikuti enam pegulat yang terbagi dalam dua grup.
Dalam duel babak penyisihan, Umar lawan Dimas, Umar kalah telak dengan tempo cepat, akibat kuncian uanh dilakukan Dimas. Dan pada pertemuannya kembali di babak final, Umar kembali kalah, dengan kuncian yang hampir sama.

”Inilah hasil terbaik Jateng dari cabang gulat. Sebenarnya target kami bisa meraih medali emas, tetapi masih sulit untuk menembus dominasi Jatim. Anak-anak sudah berjuang maksimal mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya,” kata Andreas, Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jateng, yang ditemui usai laga final.

Menurut dia, hasil ini menjadi bahan evaluasi untuk pembinaan gulat Jateng ke depan. Termasuk peraih perak, Ahmad Umar Maulana, yang diharapkan tetap tekun berlatih, untuk menyongsong PON 2024. Sebab usianya masih tergolong muda 20 tahun, dan masih berpotensi berprestasi di masa mendatang.

BACA JUGA: Tanah Longsor Hanyutkan Dua Rumah dan Tempat Ibadah Rusak Berat

”Selain itu, masa pandemi ini menjadi jarang ada kejuaraan gulat. Akibatnya, para pegulat Jateng miskin pengalaman bertanding menjelang PON. Ke depan, PGSI Jateng akan terus menyelenggarakan kejuaraan dengan menyesuaikan pandemi,” imbuh Andreas.

Jateng sendiri menurunkan tiga pegulatnya di even empat tahunan ini. Namun dua pegulat lainnya tak mampu bersaing ke semifinal, untuk memperebutkan medali.

Tegar Arya Wibisono asal Brebes (57 kg Gaya Bebas Putra) kalah dua kali, sehingga tidak bisa melaju ke empat besar. Kemudian Siti Aliyah asal Kota Tegal (62 kg Gaya Bebas Putri) juga tumbang saat perebutan medali perunggu.

Riyan