JAYAPURA (SUARABARU.ID)– Tim Bola Voli Putri Jawa Tengah bertekad membawa pulang medali emas, saat jumpa Jawa Barat pada final PON XX/Papua, di GOR Voli Indoor Mako Brimob, Koya Koso, Kota Jayapura, Selasa (12/10/2021) pukul 14.00 WIT.
Ini menjadi kesempatan emas bagi tim voli putri Jateng, meraih hasil terbaik pada ajang multi even empat tahunan itu. Hasil terbaik yang pernah dicapai yakni, perunggu pada PON XVIII/Riau pada 2012. Pada PON XIX/Jawa Barat 2016, Jateng gagal lolos.
Di laga final kali ini, pelatih tim putri Jateng, Agus Suyanto meminta pemainnya bermain lepas. Bagaimana pun, Jabar akan lebih diunggulkan karena materi pemainnya yang lebih komplet.
BACA JUGA: Voli dan Karate Mengawali Kegiatan Selama Masa Pandemi
”Kami sudah masuk final, dan ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa. Kami akan berusaha semaksimal mungkin di final nanti,” kata Agus dalam keterangannya, Senin (11/10/2021).
Menurut dia, Jabar punya quicker yang bagus, seperti Siti Fadhila yang juga pemain timnas. Kemudian ada Nurlaili sebagai open spiker. Jateng harus fokus penuh, agar serangan lawan bisa diantisipasi. Mereka juga harus memperhatikan tosser lawan.
Agus menuntut Kemuning Dyah Ayu dkk bermain cerdik dan efektif, selain pertahanan yang harus diperkuat. Kekalahan dari Jabar di fase grup, menjadi motivasi tinggi bagi Jateng.
BACA JUGA: Meski PPKM Level 3, UMK Tetap Lakukan Perkuliahan Tatap Muka
”Kami belajar banyak dari pertemuan di babak grup lalu. Kami juga mempelajari alur serangan dan pertahanan Jabar. Mereka sangat kuat di quicker. Jadi anak-anak harus bisa membendung serangan mereka,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, jangan sampai membuang poin akibat kesalahan sendiri seperti saat serve. ”Semaksimal mungkin, jangan sampai penerimaan Jabar bagus. Ini untuk mencegah passing mereka yang bagus guna membangun serangan,” jelasnya.
Sementara itu, Manajer Tim Jateng, Lamidin menyatakan, mental juga menjadi kunci melawan Siti Fadhila yang tergabung dalam tim bertabur bintang ini. Dia yakin, dengan mental yang kuat, Jateng bisa membawa emas untuk pertama kali dalam PON.
”Kami selalu memberi motivasi kepada pemain. Tidak ada lawan yang tak bisa dikalahkan. Jabar memang lebih diunggulkan, tapi itu justru menjadi kekuatan kami,” tukasnya.
Riyan