PACITAN (SUARABARU.ID) – Pemkab Pacitan, Jatim, memperpanjang penutupan objek wisata. Ini terkait keputusan pemerintah yang memperpanjang PPKM.
Untuk mencegah Covid-19, bila tiba saatnya Pemkab membuka kembali, kelak hanya akan menerima para pelancong yang telah menjalani vaksin.
Itupun tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), khususnya memakai masker, menjaga jarak/ menjauhi kerumunan, cuci tangan pakai sabun di air mengalir.
Saat ini, pemerintah memperpanjang lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai Tanggal 18 Okotober 2021 mendatang.
Berdasarkan Inmendagri Nomor: 47 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, 3, 2, dan 1 Covid-19 Jawa dan Bali, Kabupaten Pacitan masuk dalam kategori level 3.
Terkait itu, Humas Pacitan, mengabarkan, perpanjangan penutupan destinasi wisata sesuai dengan masa perpanjangan PPKM, yakni sampai Tanggal 18 Oktober 2021.
Aplikasi Peduli
Ketika nanti destinasi wisata dibuka, wisatawan wajib menunjukkan keterangan sudah vaksin melalui Aplikasi Peduli Lindungi, dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
Menyikapi persyaratan tersebut, Pemkab Pacitan menyerukan agar warga masyarakat segeralah vaksin, supaya Pacitan aman dan objek wisata bisa terbuka kembali.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, menyatakan siap membantu dan berkolaborasi untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Pacitan.
Hal itu terungkap saat acara ngobrol Pacitan inspiratif bareng Menteri Parekraf RI, dengan tema SSWW (Sat Set Wat Wet) Parekraf Pacitan Bangkit, beberapa hari lalu.
Ngobrol santai itu menghadirkan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji. Menteri Parekraf RI, Sandiaga Salahudin Uno, menghadirkan seluruh deputi yang ada di kementeriannya.
Para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Pacitan, Jatim, juga ikut serta dalam acara tersebut.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, mengungkapkan Kabupaten Pacitan memiliki potensi pariwisata yang melimpah. Masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Kars Geopark
Pacitan memiliki kekayaan destinasi wisata alam, wisata buatan serta wisata budaya. Juga memiliki kawasan Kars Geopark Gunungsewu dan masuk jaringan geopark dunia.
Kata Bupati, Pacitan memiliki 9 objek wisata pantai dan goa yang pengelolaannya oleh Pemkab, serta 10 objek wisata lain yang oleh desa dan swasta.
Posisi Pacitan masuk dalam 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas. Menjadi penyangga destinasi Borobudur, dan berada di tengah-tengah lintas wisata Borobudur, Bromo dan Semeru.
”Letaknya sangat strategis, menjadi tempat persinggahan diantara dua objek wisata besar tersebut,” jelas Mas Aji, panggilan akrab Bupati Pacitan.Saat bertemu Menteri, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Pacitan menyampaikan masukan dan usulan. Menteri minta kepada para deputi yang membidangi, untuk menyikapinya secara langsung.
Kemenkraf, tambah Menteri, siap berkolaborasi membantu dan memberikan pendampingan demi kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif Pacitan.
”Aspirasi sudah saya catat, mudah-mudahan langsung bisa kita Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama} dan Gas Pol (garap semua potensi pariwisata),” tegas Menteri.
Bambang Pur-Mul