SENTANI (SUARABARU.ID)– Dua pepanah Jawa Tengah yang turun di partai final nomor Compound Mix Team, Qanita Syauqina Listiyanto dan Asadel Athariandi Kusuma, sukses merebut medali emas, pada pertandingan yang digelar di Lapangan Panahan Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (6/10/2021).
Raihan medali emas ini terasa istimewa, karena saat partai final, dua pepanah belia itu ditunggui istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Siti Atikoh dan Plt Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana.
Di partai final, tim Jateng jumpa Provinsi Aceh yang didukung puluhan supoternya. Namun Qanita dan Asadel tampil seolah tanpa beban. Dalam pertarungan empat ronde itu, Jateng unggul dengan selisih dua angka, 152-150.
BACA JUGA: Perpustakaan Umum Kota Magelang Raih Juara Kedua Tingkat Jateng 2021
”Saya sangat bangga dengan prestasi anak-anak ini, apalagi mereka masih duduk di bangku sekolah SMA. Semoga prestasi ini bisa membawa mereka ke jenjang yang lebih tinggi, Olimpiade,” kata Atikoh, yang ditemui usai mengalungkan medali pada Qanita dan Asadel.
Menurutnya, perjuangan mereka sangat luar biasa, di bawah tekanan suporter lawan dan cuaca yang begitu terik, Qanita dan Asadel mampu tampil bagus. ”Saya sangat apresiasi sekali atas prestasi ini,” imbuh dia.
Hal senada disampaikan Bona, atas capaian yang diraih dua pepanah muda usia ini. Dia berharap, mereka konsisten dengan prestasi yang telah dicapainya itu, sekaigus bisa dipertahankan di even-even mendatang.
BACA JUGA: Petugas Gabunan di Surabaya Gerebek Kampung Narkoba
”Prestasi ini sungguh mengejutkan, karena cabang panahan bukan cabor unggulan. Apalagi mereka mampu mengalahkan tim unggulan dari Jawa Barat, yang dikalahkannya di babak semi final,” ungkap Bona penuh semangat.
Diharapkan dia, capaian prestasi di cabor panahan, bisa memotivasi cabor-cabor lain untuk juga bisa meraih medali yang sama. ”Kami berharap, cabor-cabor lain bisa mengikuti jejak cabor Panahan untuk bisa meraih medali, meski bukan cabor unggulan,” tukas dia.
Seperti diketahui, Qanita Syauqina Listiyanto merupakan siswi kelas X SMA 4 Surakarta, dan Asadel Athariandi Kusuma adalah siswa kelas XI SMA 4 Semarang.
”Mereka bahkan belum punya KTP. Lawan-lawan kami juga kaget, karena dua nama pepanah Jateng itu belum pernah mereka dengar,” ungkap salah satu ofisial Panahan Jateng, Heri Febrianto.
Riyan