blank
Purwo Widodo (kiri), saat memberikan keterangannya tentang sosialisasi NLE pada awak media. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Khusus Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Purwo Widodo menyebutkan, pemberlakuan National Logistic Ecosystem (NLE), harus segera dilaksanakan.

Hal ini dikarenakan, program Platform Trucking Online ini, untuk menekan biaya logistik, serta peningkatan performa logistik di Pelabuhan Tanjung Emas. Diharapkan dia, implementasi ini dapat mempermudah akses layanan logistik.

”NLE ini merupakan program pemerintah pusat, untuk bisa memonitor, mengawasi arus keluar masuk barang eksport dan import. Ini Diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia, untuk semua pengusaha logistik atau Organda saja,” kata Purwo, yang ditemui di sela-sela acara Rapat Pengurus Tahunan DPC Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Emas, di Room Inc Hotel, DP Mall, Semarang, Kamis (30/9/2021).

BACA JUGA: Diduga Korsleting Listrik, Lima Ruko di Pasar Sukoharjo Terbakar

blank
Ketua DPC Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Purwo Widodo (tengah), berfoto bersama Suyatno (Ketua Bidang Hukum dan Birokrasi/kanan) dan seorang anggota lainnya, usai acara Rapat Pengurus Tahunan. Foto: riyan

Menurut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh anggotanya, dalam penerapan NLE. Karena NLE ini tidak mengubah sistem bekerja, tetapi justru memperpmudah proses kerja. Semua sudah terintegrasi.

”Asosiasi kita ini selalu ingin mengikuti perkembangan IT. Karena kalau tidak, kita akan selalu tertinggal. Seperti nanti bila kita sudah menerapkan NLE, kita tinggal klik, semua dokumen sudah tersedia,” imbuhnya.

Ditambahkan dia, Pelabuhan Tanjung Emas selalu dijadikan Project Point untuk melakukan uji coba program-program dari regulator.

”Penerapan NLE sendiri akan dilakukan pada 2022. Saat ini kita sedang menyiapkan data base anggota kami yang berjumlah sekitar 200 perusahaan, dengan kurang lebih 3.000 unit armada. Kami berharap semua anggota kami mulai belajar IT agar tidak gagap teknologi,” tukas Purwo.

Riyan