blank
Instruktur Sriyanto (kiri) dari UPTD Damkar Wonogiri, tampil memimpin pembimbingan praktik Damkar.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Para personel Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas II Wonogiri, menjalani pelatihan pemadaman kebakaran.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, pelatihan berlangsung Selasa (28/9).

Pelatihan meliputi pemberian teori tentang api, penanggulangan kebakaran dan praktik pemadaman di halaman Gedung Olahraga (GOR) Giri Mandala Wonogiri.

Para peserta pelatihan juga mendapatkan pembimbingan teknik penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), pemadaman memakai alat tradisional dengan lembar alat bantu karung basah.

Kompor Gas

Juga teknik pencegahan kebakaran dari api kompor gas, dan praktik pemadaman kebakaran memakai mobil unit Damkar (Brandweer).

blank
Teknik pemadaman kebakaran cara tradisional. Yakni menggunakan alat bantu karung basah.

Jumlah peserta pelatihan sebanyak 17 personel, dipimpin langsung oleh Kepala Rubasan Wonogiri, Sri Haryanto. Tim pelatih terdiri atas para personel Damkar Wonogiri pimpinan Sriyanto.

Secara teoritis, api adalah oksidasi cepat suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya.

Yang melibatkan segitiga elemen pendukung terjadinya kebakaran, yaitu panas, bahan bakar dan oksigen. Untuk terjadinya kebakaran, memerlukan komponen keempat, yakni rantai reaksi kimia (chemical chain reaction).

Teori tersebut, populer sebagai Piramida Api atau Tetrahedron. Rantai reaksi kimia, adalah peristiwa dimana ketiga elemen itu saling bereaksi, sehingga memicu kebakaran.

Hindia Belanda

Sejarah Damkar di Tanah Air, bermula Tahun 1873. Berdasar buku ”Dari Brandweer ke Dinas Kebakaran DKI Jakarta,” Tahun 1873 Pemerintah Hindia Belanda membentuk satuan pemadam.

blank
Untuk pemadaman kebakaran secara tradisional, jangan sampai melawan arah tiupan angin.

Korps tersebut bernama Brandweer, bertugas menangani musibah kebakaran di Jakarta.

Pembentukan Brandweer oleh Resident op Batavia, melalui aturan ketentuan Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stand Vorstenden Van Batavia.

Aturan (beleid) itu muncul, setelah terjadi kebakaran besar di Kampung Kramat-Kwitang, Jakarta, yang tidak bisa diatasi oleh Pemerintah Kota.

Selanjutnya, pada Tanggal 25 Januari 1915 muncul peraturan tentang pemadam kebakaran (Damkar), yakni Reglement op de Brandweer.

Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini