blank
Menag Yaqut Cholil Qoumas (baju putih), didampingi Prof Dr Imam Taufiq MAg dan Kakanwil Kemenag Musta’in Ahmad, meninjau proyek pembangunan Ma’had II di Kampus II UIN Walisongo Semarang. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Menteri Agama RI, H Yaqut Cholil Qoumas, meninjau proyek pembangunan Gedung Ma’had II Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Ahad (26/9/2021).

Bangunan yang terletak di Kompleks Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Kampus II, Jalan Prof Dr Hamka, Ngalian, Semarang itu, diperkirakan akan mampu menampung 1.120 orang santri mahasiswa.

Dalam kunjungannya itu, Menag menyebutkan, keberadaan Ma’had sangat strategis untuk menciptakan generasi yang tidak hanya berilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan zaman, namun juga memiliki karakter yang sejalan dengan iklim dunia pesantren. Di antaranya perilaku saling menghormati dengan nilai-nilai kemanusiaan.

BACA JUGA: Spesies Anggrek di Wonosobo Perlu Terus Dikembangkan

”Kebaradaan Ma’had sangat penting, kami berharap lewat Ma’had UIN Walisongo akan lahir generasi masa depan yang memiliki sikap kemanusiaan dan peradaban yang sesuai dengan tagline UIN Walisongo Semarang,” kata Gus Yaqut, yang didampingi Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad.

Selain meninjau proyek pembangunan Gedung Ma’had II, Menag juga meninjau Planetarium UIN Walisongo, yang merupakan satu-satunya planetarium di Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri di Indonesia.

Dalam peninjauannya itu, Menag mendapat suguhan potret pemandangan ruang angkasa di plenaterium, yang berlokasi di lingkungan Kampus III UIN Walisongo. Planetarium itu merupakan tempat yang akan dijadikan UIN Walisongo sebagai pusat Pendidikan Ilmu Falak di Indonesia.

BACA JUGA: Mahasiswa Unisnu Gandeng Bagus Hydrofarm Dalam Pelatihan Penanaman Modern Sistem Hydroponik

”Saya sangat apresiasi keberadaan planetarium di UIN Walisongo Semarang ini. Para santri di Ma’had semoga dapat mengambil pelajaran baik disini, berilmu dan berkarakter menjadi hal penting bagi profil para lulusan santri di Ma’had UIN Walsongo,” harap Gus Yaqut.

Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq menyatakan, operasionalisasi Ma’had selain menjadi pusat keilmuan di bidang astronomi dan ilmu falak, keberadaan planetarium akan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata pendidikan di Kota Semarang.

”Kami tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang. Planterium UIN Walisongo Semarang akan menjadi salah satu lokasi wisata pendidikan di Kota Semarang. Di tempat ini masyarakat dapat belajar banyak hal, mengenai astronomi dan ilmu falak,” imbuh Rektor yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang itu.

BACA JUGA: JPT Pratama Empat OPD di Pemkab Wonosobo Masih Kosong, Apa Saja?

Dipaparkan Prof Imam, bangunan Ma’had I yang lokasinya tak jauh dari lokasi Ma’had II, sudah tidak mampu menampung minat mahasiswa yang ingin belajar sambil mengaji di pondok.

Bangunan Ma’had II seluas 1.000 meter persegi, terdiri dari kamar asrama santri, ruang makan, ruang laundry, dapur umum dan pengajian.

”Pembangunan Gedung Ma’had II juga akan menjadi fasilitas yang digunakan UIN Walisongo, dalam mengintegrasikan pendidikan tinggi dan pola pendidikan pondok pesantren,” jelas Imam Taufiq.

BACA JUGA: Sulap Tape Singkong Jadi Makanan Tradisional yang Diminati Semua Kalangan

Menurut dia, konsep pendidikan tinggi bercorak pesantren akan diintegrasikan dalam kurikulum.

”Saat ini pembangunan Gedung Ma’had II telah mencapai progres yang baik. Ma’had ini nantinya akan kami optimalkan untuk menampung mahasiswa baru semester I,” katanya.

Riyan